Gig Economy Jadi Cara Kerja Masa Depan

KBRN, Bukittinggi: Sekarang, kerja nggak melulu soal duduk di kantor dari pagi sampai sore. Gig economy bikin anak muda bebas milih proyek sesuai minat, skill, dan waktu yang mereka punya. Mau freelance desain, jadi content creator, driver online, atau ambil micro-job, semuanya bisa jadi sumber cuan yang fleksibel.

Tren ini bukan cuma rame sekarang, tapi juga bakal makin besar ke depan. Data Statista memprediksi lebih dari 50% pekerja global bakal terlibat di gig economy pada 2026, baik sebagai kerja utama maupun sampingan. Artinya, anak muda yang paham sistem ini punya peluang lebih luas buat dapet pengalaman, penghasilan tambahan, dan relasi profesional.

Gig economy juga ngajarin banyak hal di luar skill teknis. Anak muda dituntut pintar ngatur waktu, milih prioritas proyek, dan mengelola keuangan sendiri. Bahkan menurut Upwork, freelancer yang punya jadwal kerja teratur bisa 35% lebih produktif dibanding yang asal ambil job.

Perkembangan gig economy nggak lepas dari dukungan teknologi dan platform digital. Sekarang makin banyak platform yang bantu cari proyek, atur pembayaran, sampai bangun reputasi profesional. Nggak heran kalau perusahaan juga mulai lebih sering pakai freelancer buat proyek tertentu.

Singkatnya, gig economy adalah gambaran dunia kerja masa depan yang fleksibel dan penuh peluang. Anak muda bisa eksplor skill, nambah pengalaman, dan tetap produktif tanpa terikat pola kerja konvensional. Jadi, ini saat yang pas buat masuk ke dunia kerja yang dinamis, cerdas, dan kreatif. (AMP/RRIBKT)

Rekomendasi Berita