KBRN, Surabaya : Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat untuk menghadiri doa bersama di penghujung tahun sangat tinggi. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum refleksi akhir tahun, tetapi juga ditujukan untuk mendoakan para korban bencana di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Jawa Timur, agar diberikan keselamatan serta harapan agar tahun 2026 menjadi tahun yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.
Ia mengapresiasi seluruh pihak dan warga yang hadir dengan tertib dalam kegiatan doa bersama di Islamic Center, Selasa (30/12/2025) malam Menurutnya, acara tersebut diharapkan menjadi malam yang berkesan, penuh empati, serta memperkuat rasa saling mendoakan demi keberkahan di tahun yang akan datang.
Menjelang pergantian tahun, Wakil Gubernur juga mengingatkan adanya imbauan dari Gubernur dan para pemimpin daerah agar masyarakat menunjukkan simpati kepada saudara-saudara yang tengah mengalami kesulitan. Masyarakat dipersilakan merayakan malam tahun baru dengan perasaan bahagia, namun tetap menahan diri agar tidak berlebihan atau euforia.
"Bahagia yang dimaksud adalah kebahagiaan yang penuh rasa syukur, bersama keluarga, kerabat, sahabat, dan orang-orang terdekat," ujarnya.
Pihaknya menyinggung imbauan di sejumlah wilayah agar masyarakat menahan penggunaan kembang api sebagai bentuk solidaritas sosial. Meski demikian, pemerintah daerah tetap berharap perputaran ekonomi, khususnya bagi pelaku UMKM, dapat berjalan pada malam pergantian tahun.
"Kami mengajak masyarakat untuk tetap berbahagia namun tidak berlebihan. Bahagia dengan penuh rasa syukur bersama keluarga, kerabat, dan sahabat, serta menahan diri, termasuk dalam penggunaan kembang api, sebagai bentuk solidaritas kepada saudara-saudari kita yang sedang mengalami kesulitan," tegasnya.
Selain itu, Wakil Gubernur menyoroti upaya pemerintah provinsi dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. Berdasarkan prediksi, sekitar 58 persen curah hujan di Jawa Timur diperkirakan terjadi pada Januari. Oleh karena itu, intensitas operasi modifikasi cuaca menggunakan pesawat akan ditingkatkan.
Ia menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk ikhtiar berbasis ilmu pengetahuan, yang tetap harus diiringi dengan doa dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. “Semua upaya pada akhirnya harus mendapatkan ridho dari Yang Maha Kuasa,” katanya mengakhiri.