Tanggulangin Terendam Banjir, Pemkab Genjot Bantuan Logistik

‎KBRN, Sidoarjo: Banjir yang merendam kawasan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, selama lebih dari satu bulan, memicu langkah respons cepat dari pemerintah daerah. Sebagai bentuk penanganan darurat, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mendistribusikan 4.000 nasi bungkus setiap hari kepada warga terdampak yang rumahnya masih terendam air.‎

Bupati Sidoarjo Subandi, turun langsung memantau distribusi bantuan di Posko Banjir Tanggulangin, menegaskan bahwa kebutuhan pangan menjadi prioritas utama dalam masa tanggap darurat.‎

“Yang paling penting saat darurat itu perut warga harus terisi dulu. Karena itu, setiap hari kami kirim 4.000 nasi bungkus ke titik terdampak. Ini akan terus berjalan sampai kondisi mulai pulih,” ujar Subandi, Selasa (tanggal), kepada awak media di lokasi.

Selain pangan, Pemkab juga menyiagakan layanan kesehatan keliling dan pos medis darurat di sejumlah titik genangan. Tenaga medis, obat-obatan, hingga langkah edukasi kesehatan digencarkan untuk mencegah penyakit pascabanjir seperti diare, gatal kulit, dan infeksi saluran pernapasan.

“Banjir lama begini rawan penyakit. Makanya Dinkes kami instruksikan siaga 24 jam. Kalau ada warga mengeluh sakit, jangan menunggu, langsung tangani di tempat,” tegas Subandi.‎

Menurut data posko, banjir setinggi 50–70 sentimeter masih menggenangi sebagian permukiman, terutama di desa-desa yang memiliki cekungan dan aliran air melambat akibat tingginya curah hujan serta belum optimalnya kapasitas pompa drainase di hilir.‎

Di tengah kondisi sulit, warga mengapresiasi kehadiran pemerintah. Siti Aminah (43), salah satu warga Desa Kedung Banteng, mengaku bantuan nasi dan layanan kesehatan sangat meringankan beban keluarganya.

“Air sudah sebulan lebih di rumah. Mau masak susah, anak-anak juga mulai gatal kulitnya. Ada nasi bungkus tiap hari, ada juga dokter datang ke kampung, kami merasa tidak sendirian,” tuturnya.

Pemkab Sidoarjo juga dibantu relawan, TNI, dan Polri, dalam distribusi logistik lain seperti air bersih, selimut, kebutuhan bayi, serta patroli perahu karet untuk menjangkau rumah warga yang masih terisolasi genangan.

Bupati Subandi memastikan, selain bantuan darurat, pemerintah sedang menyiapkan langkah lanjutan berupa percepatan normalisasi drainase dan evaluasi sistem pompa untuk meminimalkan banjir berkepanjangan di kawasan tersebut.‎

“Ini bukan hanya soal bantuan hari ini. Kami akan benahi hulunya, benahi hilirnya, supaya banjir panjang seperti ini tidak berulang. Warga harus kembali hidup normal,” katanya.

Rekomendasi Berita