KBRN, Surabaya: Koordinator Bidang Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya, Drs. M. Zayin Chudlori, M.Ag, menegaskan pentingnya cara beragama yang menyejukkan di tengah masyarakat majemuk. Menurutnya, agama seharusnya hadir sebagai sumber kedamaian, bukan justru menimbulkan rasa takut melalui kekerasan atau tindakan penyerangan yang mengatasnamakan kebenaran ajaran tertentu.
Ia menjelaskan, Nabi Muhammad SAW telah memberi teladan nyata dalam membangun kehidupan sosial yang harmonis. Rasulullah diutus sebagai rahmatan lil ‘alamin, membawa rahmat, ketenangan, dan kesejukan bagi seluruh alam, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 107. “Sikap lemah lembut dan penuh kasih inilah yang membuat Islam diterima dan dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan,” ujarnya. Selasa (16/12/2025).
Lebih lanjut, Zayin menyampaikan bahwa Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk bersikap wasathan atau moderat. Sikap ini diwujudkan melalui keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat, antara ibadah ritual dan ibadah sosial, serta berlaku adil kepada siapa pun tanpa kedzaliman. Prinsip moderasi ini menjadi fondasi penting dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
Dalam membangun hubungan antaragama, FKUB menekankan pentingnya sikap saling menghormati. Islam, kata Zayin, tidak membenarkan pemaksaan keyakinan maupun penghinaan terhadap simbol dan ritual agama lain. Al-Qur’an secara tegas mengajarkan untuk berbuat baik dan adil kepada siapa saja yang hidup damai, serta melarang mencaci keyakinan pihak lain demi menjaga kehormatan bersama.
Menurutnya, pemahaman komprehensif bahwa semua manusia memiliki martabat yang sama di hadapan Tuhan akan melahirkan kehidupan beragama yang damai. “Setiap agama mengajarkan kasih sayang dan amal kebaikan. Jika nilai-nilai ini dihidupkan, maka kesejukan dalam beragama dan kerukunan antar umat, khususnya di Indonesia, akan terwujud secara nyata,” tutupnya.