TTU Mempunyai Garam, Mangan-Emas dan Butuh Penerbangan Komersial
- by Andi Alfirdaus
- 31 Des 2025
KBRN, Kefamenanu: Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara menggandeng investor dari Kupang untuk memperbaiki landasan pacu bandara di Kelurahan Sasi Kecamatan Kota Kefamenanu untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah. Sebab TTU memiliki potensi garam yang telah masuk dalam skema proyek strategis nasional dan potensi lainya yakni emas dan mangan. Hal ini disampaikan oleh Bupati TTU Yosep Falentinus Delasalle Kebo saat diwawancarai awak media di ruangannya pada Selasa (30/12/2025).
Menurut Bupati Falent, bahwa ia telah berbicara dengan beberapa investor dan disepakati bahwa Bandara Sasi akan melakukan penerbangan komersial menggunakan pesawat Fokker. Karena landasannya pendek yakni 700 meter dan dilakukan sebagai penerbangan perintis seperti di wilayah Papua", ujar mantan TNI ini.
Perbaikan landasan pacu bandara Sasi ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan transportasi yang kita alami selama ini. Karena bandara di kabupaten tetangga seperti Belu selama ini hanya berjalan 3 kali dalam seminggu. Karena itu, Bandara Sasi sebagai penerbangan perintis akan ada penerbangan setiap hari", ujar Bupati Falent.
"Wilayah TTU memiliki posisi tawar strategis karena berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste sehingga sangat memerlukan penerbangan komersial. Selain itu, TTU masuk dalam skema proyek strategis nasional (PSN) di sektor garam yang ke depan akan dikerjakan dalam waktu dekat. Bahkan wilayah ini memiliki potensi mangan dan tambang emas yang kini diurus izinnya. Sehingga ke depan TTU akan menjadi sentra perputaran ekonomi yang sangat maju sehingga kita perlu memotong jarak tempuh dari dan ke Kefamenanu", kata Bupati Falent.
Tentunya dengan adanya penerbangan komersial di TTU maka akan tumbuh perekonomian lokal, membuka peluang bisnis baru, dan menciptakan lapangan kerja di sektor transportasi, pariwisata, dan perhotelan.
Ditambahkan Bupati Falent bahwa, penerbangan komersial perdana di TTU akan berlangsung pada bulan Maret 2026. Karena itu, kawasan bandara Sasi akan dipagari supaya tidak dilalui ternak dan dibuatkan landasan pacu sepanjang 700 hingga 800 meter supaya memulai penerbangan.
Karena itu Pemda TTU akan membangun ruang transit sehingga masyarakat sebagai pengguna jasa penerbangan tinggal datang dan beli tiket di ruangan yang kita bangun. Pesawat yang nantinya terbang dari TTU ke Kupang adalah jenis Fokker dan Pesawat Twin Otter. Ini merupakan jenis pesawat baling-baling (turboprop) bermesin ganda yang sangat terkenal karena kemampuan (lepas landas dan mendarat pendek), kokoh, dan serbaguna, sering digunakan di daerah terpencil seperti Indonesia Timur karena bisa mendarat di landasan pendek", kata Bupati Falent (SK).