Wellness Holistik Modern Kunci Hidup Seimbang Optimal

KBRN, Surakarta: Gaya hidup wellness dan kesehatan holistik kini menjadi fokus utama bagi masyarakat yang ingin mencapai kualitas hidup optimal. Konsep ini menekankan keseimbangan antara fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual, sehingga kesehatan tidak hanya diukur dari ketiadaan penyakit, tetapi dari kemampuan individu menjalani hidup secara utuh.

Pelopor konsep wellness modern adalah Dr. Halbert L. Dunn dari Amerika Serikat. Pada akhir 1950-an, Dunn memperkenalkan istilah High-Level Wellness, yaitu kondisi kesehatan optimal yang dicapai melalui kesadaran diri, pilihan hidup sehat, dan keseimbangan tubuh–pikiran. 

Ia menekankan bahwa wellness adalah proses aktif, bukan sekadar kondisi fisik tanpa penyakit. Dunn menjelaskan bahwa kesehatan berada dalam spektrum atau continuum, mulai dari kematian dini, penyakit, kondisi netral, hingga high-level wellness

Setiap pilihan hidup, termasuk pola makan, olahraga, dan manajemen stres, memengaruhi posisi seseorang dalam spektrum ini. Dengan demikian, wellness adalah upaya sadar sepanjang hidup untuk memaksimalkan potensi individu.

Gaya hidup ini idealnya diterapkan sejak masa kanak-kanak, ketika fondasi fisik, mental, dan sosial sedang terbentuk. Di masa remaja, pendekatan ini membantu individu mengenali stres dan membentuk kesadaran emosional. 

Pada usia dewasa produktif, wellness menjadi kunci untuk mengelola tekanan kerja, relasi sosial, dan pencegahan penyakit degeneratif, sementara pada usia lanjut membantu menjaga mobilitas, kemandirian, dan kualitas hidup. Dampak jangka panjang dari penerapan wellness holistik terlihat pada berbagai aspek kehidupan. 

Secara fisik, risiko penyakit tidak menular menurun dan sistem imun lebih stabil. Dari sisi mental, stres lebih terkelola, risiko depresi menurun, dan daya lenting individu meningkat. 

Secara sosial, relasi lebih sehat dan kualitas interaksi dalam keluarga maupun komunitas meningkat. Di era modern, konsep Dunn semakin relevan. 

Penerapan wellness holistik dapat ditemui dalam preventive medicine, program employee wellness, meditasi, yoga, dan gaya hidup mindfulness. Tokoh global seperti Deepak Chopra dan Jon Kabat-Zinn memperkuat ide ini dengan mengintegrasikan kesehatan fisik, mental, dan spiritual dalam praktik sehari-hari.

Di Indonesia, wellness holistik mulai diterapkan melalui komunitas yoga, meditasi, healing space, serta praktik jamu dan herbal yang disesuaikan dengan gaya hidup modern. Tokoh seperti dr. Zaidul Akbar juga mempopulerkan pendekatan yang menekankan pencegahan dan kesadaran hidup sehat, meskipun berbasis nilai religius, prinsipnya sejalan dengan filosofi wellness holistik.

Secara keseluruhan, wellness dan kesehatan holistik bukan sekadar tren sesaat. Konsep ini merupakan landasan filosofis untuk hidup seimbang dan berkelanjutan, memungkinkan manusia mencapai potensi maksimalnya. Dengan penerapan yang konsisten, manfaatnya dapat dirasakan sepanjang hidup, mencakup fisik, mental, sosial, dan spiritual, sehingga menjadikan kualitas hidup lebih optimal. (Wiwik)

Rekomendasi Berita