KBRN, Surabaya: Kesetaraan dalam memperoleh pekerjaan bagi penyandang disabilitas, merupakan salah satu misi dari Tiara Handicraft Surabaya. Diharapkan, Pemerintah turut mewujudkan harapan tersebut.
Hal itu disampaikan Titik Winarti, owner Tiara Handicraft, yang 100 persen para pekerjanya adalah penyandang disabilitas, ketika mendapat kunjungan dari anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, Selasa (16/12/2025).
“Anak anak ABK ini, bukan jadi beban orang tuanya. Tapi beban kita semuanya untuk dipecahkan beban itu. Supaya jadi prioritas, bahwa mereka termampukan. Inilah yang kita lakukan di Tiara,” ujarnya.
Kepada BHS -sapaan akrab Bambang Haryo Soekartono-, Titik berharap, pemerintah memiliki regulasi khusus untuk memberikan wadah atau tempat bagi anak anak ABK ini untuk meningkatkan skill dan kemampuan. Sehingga mereka siap di dunia kerja.
“Tapi kan tidak semua bisa terjangkau di Pemerintahan, ada juga yang terjangkau di masyarakat. Mungkin kita bagian dari masyarakat yang ikut peduli untuk mengampuh anak anak ini,” imbuhnya.
Sementara itu, BHS menjelaskan bahwa kesempatan kerja bagi para ABK sedianya sudah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) maupun Undang Undang. Bahwa setiap perusahaan, wajib menerima pekerja difabel dengan kuantitas minimal yang ditentukan.
“Tentu, Pemerintah sebagai penjamin, harus punya tempat untuk melatih yang berkebutuhan khusus ini. Sehingga pada saat mereka dibutuhkan oleh swasta, mereka sudah siap,” tegasnya.
Disisi lain, untuk produk handicraft yang diproduksi ini, BHS telah melakukan komunikasi dengan Badan Sertifikasi Nasional (BSN) agar setiap produk yang dihasilkan, memiliki sertifikasi SNI.
BHS menegaskan, bahwa Presiden Prabowo memiliki perhatian serius terhadap produk ekonomi kreatif (ekraf). Pelaku ekraf, dapat memanfaatkan fasilitas program Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp100 juta tanpa agunan.
“Dan HAKI-nya, Hak Kekayaan Intelektualnya, itu bisa dijadikan jaminan untuk mendapatkan KUR. Jadi HAKInya pun bisa dijaminkan untuk mendapatkan KUR,” katanya.
Bahkan BHS berjanji akan memberikan fasilitas peralatan yang lebih mumpuni dan modern, untuk meningkatkan skill para pekerja disabilitas, dan juga produksi.