KBRN, Sintang: Lagu Malam Kudus (Stille Nacht, Heilige Nacht) adalah salah satu lagu rohani Natal yang paling dikenal di seluruh dunia. Lagu ini memiliki kisah yang menyentuh hati dan bermula dari kota Salzburg di Austria pada tahun 1818. Joseph Mohr, seorang imam muda, menulis puisi berjudul Stille Nacht setelah merenung tentang kelahiran Yesus Kristus. Di malam yang hampir sama, gereja tempat ia bertugas mengalami kerusakan pada organ, sehingga Mohr meminta bantuan sahabatnya, Franz Gruber, untuk menciptakan melodi yang bisa dimainkan dengan gitar. Tanpa disangka, lagu ini pun segera melegenda.
Joseph Mohr lahir pada 11 Desember 1792 dari seorang ibu tunggal bernama Anna. Meskipun hidup dalam keterbatasan dan sering mendapat cemoohan dari masyarakat, Anna berusaha memberikan pendidikan terbaik untuk anaknya. Setelah menamatkan pendidikannya, Joseph merasa terpanggil untuk menjadi seorang imam dan akhirnya ditahbiskan pada usia 22 tahun. Ia kemudian ditugaskan di sebuah paroki kecil di Oberndorf, tempat ia bertemu dengan Franz Gruber, seorang guru musik berbakat yang berasal dari keluarga penenun. Walaupun keluarga Gruber menginginkannya melanjutkan usaha keluarga, Franz memilih untuk mengejar karier musik, yang akhirnya membawanya menjadi teman dekat Mohr.
Suatu hari, menjelang malam Natal, Mohr menulis puisi yang menggambarkan keindahan kelahiran Kristus. Dengan hati penuh harapan, ia menyerahkan puisinya kepada Gruber untuk diciptakan melodi. Sayangnya, organ gereja mengalami kerusakan, dan tanpa dana yang cukup untuk memperbaikinya, Mohr meminta Gruber untuk menciptakan musik yang bisa dimainkan dengan gitar. Dalam waktu singkat, Gruber menyusun melodi yang sempurna. Pada malam Natal 1818, di Gereja St. Nikolaus, lagu Malam Kudus pertama kali dinyanyikan oleh paduan suara gereja, hanya dengan iringan gitar.
Lagu ini segera mendapatkan sambutan luar biasa dan tersebar cepat di seluruh Austria. Tak lama setelah itu, lagu ini dikenal di banyak negara Eropa. Raja Prusia, Frederick Wilhelm IV, mendengarnya di Berlin dan memerintahkan agar lagu tersebut diperdengarkan di seluruh kerajaan pada perayaan Natal. Namun, ada kebingungan mengenai siapa penggubah lagu ini, dengan beberapa orang mengira bahwa Michael Haydn, saudara dari komposer terkenal Franz Joseph Haydn, adalah penciptanya. Akhirnya, identitas asli penggubah lagu ini, Joseph Mohr dan Franz Gruber, terungkap.
Hingga hari ini, Malam Kudus tetap menjadi lagu yang menyentuh hati dan membawa kedamaian bagi siapa saja yang mendengarnya. Pesan tentang kelahiran Kristus sebagai terang dunia yang membawa rahmat dan kedamaian, terus hidup dalam setiap lirik dan melodi yang dinyanyikan setiap Natal. Semoga, di setiap perayaan Natal, kita dapat meresapi makna mendalam dari lagu ini, dan membawanya dalam hidup kita sehari-hari. (Lin)
Referensi:
https://beasiswa.kamajaya.id/2023/12/17/lentera-atma-kisah-lagu-malam-kudus/