Sepanjang 2025, BPBD Buleleng Petakan 489 Kejadian Bencana

KBRN, Singaraja: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng mencatat sebanyak 489 kejadian bencana terjadi sepanjang Januari hingga November 2025. Data tersebut dihimpun melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Buleleng.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, I Gede Suyasa, mengatakan dari ratusan kejadian tersebut, sebagian besar didominasi oleh bencana hidrologi seperti pohon tumbang, tanah longsor, dan banjir akibat curah hujan tinggi.

“Selama Januari sampai November 2025, kami menerima laporan sebanyak 489 kejadian bencana. Dari jumlah itu, BPBD terlibat langsung dalam penanganan sebanyak 427 kejadian,” ujarnya.

Suyasa menjelaskan, tidak semua kejadian memerlukan penanganan langsung oleh BPBD. Dalam beberapa kasus, bencana telah lebih dulu ditangani oleh masyarakat, relawan, maupun aparat desa sebelum tim BPBD tiba di lokasi.

“Kadang kami mendapat laporan, namun saat hendak turun ke lapangan, masyarakat sudah lebih dulu menangani. Ini menunjukkan peran relawan dan masyarakat di Buleleng sangat luar biasa,” katanya.

Sebagai bagian dari kesiapsiagaan, BPBD Buleleng telah membentuk Desa Tangguh Bencana dengan berbagai kategori, mulai dari Desa Pratama, Madya, hingga Utama. Selain itu, BPBD juga aktif melakukan sosialisasi, pelatihan mitigasi, serta simulasi tanggap bencana kepada masyarakat.

Tidak hanya penanganan darurat, BPBD juga telah menyalurkan bantuan logistik sebanyak 1.350 paket dengan total distribusi mencapai 159 kali selama tahun 2025. Selain itu, bantuan renovasi rumah dan fasilitas umum terdampak bencana juga telah direalisasikan sebanyak 171 unit.

“Penanggulangan bencana tidak hanya saat kejadian, tetapi juga bagaimana kita merencanakan pencegahan sejak awal. Ke depan, ini akan kami jadikan agenda rutin bersama kecamatan dan perangkat daerah,” ucap Suyasa.

Lebih lanjut, ia berharap penguatan koordinasi lintas sektor dan keterlibatan masyarakat dapat terus ditingkatkan guna meminimalkan risiko dan dampak bencana di masa mendatang.

Rekomendasi Berita