CMMI Sibolga–Tapteng Desak Bencana Sumatera Ditetapkan Nasional
- by Andi Alfirdaus
- 16 Des 2025
KBRN, Sibolga: Cendekia Muda Muslim Indonesia CMMI Sibolga–Tapanuli Tengah mendesak pemerintah pusat segera menetapkan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera sebagai bencana nasional.
Hal itu disampaikan Sekretaris CMMI, DPD Sibolga–Tapteng, Muhammad Riski Pane. Dirinya menyebut bencana yang terjadi pada 25 November 2025 telah berdampak luas di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Ia merinci, bencana tersebut telah menyebabkan 1.016 orang meninggal dunia, 5.400 luka-luka, 212 orang hilang, serta 624.670 jiwa mengungsi. Selain itu, tercatat 157.900 unit rumah rusak, 581 fasilitas pendidikan, 219 fasilitas kesehatan, 434 rumah ibadah, dan 290 gedung perkantoran mengalami kerusakan. Infrastruktur juga terdampak parah dengan sekitar 2.058 kilometer jalan nasional serta ratusan jembatan dilaporkan putus.
Riski menilai pemerintah daerah saat ini berada dalam kondisi kewalahan menghadapi dampak bencana yang sangat besar, sementara hingga kini masih banyak warga yang belum mendapatkan kepastian terkait tempat tinggal layak pascabencana.
“Masih banyak masyarakat mengalami kelaparan, kekurangan air bersih, terserang demam dan penyakit kulit akibat air banjir bercampur lumpur. Di sejumlah wilayah, aliran listrik juga masih padam,” ujarnya, Minggu (14/12/2025).
Ia meminta pemerintah pusat tidak menunda penetapan status bencana nasional demi mempercepat penanganan dan pemulihan wilayah terdampak.
“Segera tetapkan bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera sebagai bencana nasional. Tidak ada kepentingan di atas kepentingan rakyat. Jangan menambah penderitaan masyarakat yang sudah kehilangan segalanya,” ucapnya tegas.