Ketua MUI: Jadikan Tahun Baru Momentum Refleksi Diri

KBRN, Banyumas: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas mengajak masyarakat untuk memaknai malam pergantian Tahun Baru 2026 sebagai momentum refleksi diri, rasa syukur, serta penguatan nilai-nilai keagamaan dan sosial. Hal tersebut disampaikan  Ketua MUI Kab. Banyumas, KH. Drs. Taefur Arafat M.Pd.I.

Menurut Taefur, pergantian tahun bukan sekadar perayaan, melainkan waktu yang tepat untuk bersyukur kepada Allah SWT. Tentunya, atas usia dan kesempatan yang telah diberikan hingga dapat melewati tahun 2025 dan memasuki tahun yang baru.

“Yang pertama tentu kita harus bersyukur kepada Allah karena diberi umur panjang dan dipertemukan kembali dengan tahun yang baru. Yang kedua, kita harus mampu mengevaluasi diri atas apa yang telah kita lakukan selama setahun terakhir,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya evaluasi diri secara jujur, baik dari sudut pandang agama, sosial, maupun sebagai warga bangsa. Hal-hal baik yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan, sementara kekurangan dan kesalahan harus diperbaiki agar kehidupan ke depan menjadi lebih baik.

Dalam konteks kehidupan bermasyarakat yang majemuk di Banyumas, Taefur menilai malam Tahun Baru dapat menjadi sarana memperkuat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama. Karena beragam aktivitas masyarakat saat malam pergantian tahun merupakan bagian dari keanekaragaman yang harus disikapi dengan bijak.

“Yang terpenting, semua aktivitas itu jangan sampai melanggar nilai-nilai agama, moral, dan ketertiban umum. Hindari maksiat, hal-hal provokatif, serta tindakan yang dapat mengganggu ketenteraman masyarakat,” katanya, menegaskan.

Ia juga mengingatkan bahwa perilaku negatif di suatu daerah dapat berdampak luas dan mencoreng citra daerah maupun bangsa. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat diharapkan bersama-sama menjaga ketertiban, keamanan, dan keharmonisan, khususnya di wilayah Banyumas.

Menjelang Tahun Baru 2026, Taefur berharap masyarakat mengisinya dengan kegiatan positif. Seperti doa bersama, meningkatkan kepedulian sosial, serta membantu sesama yang tengah tertimpa musibah.

“Kita harus ingat masih banyak saudara-saudara kita yang sedang diuji dengan berbagai musibah. Momentum Tahun Baru ini seharusnya juga menjadi ajang untuk meningkatkan kepedulian sosial dan saling berbagi,” ujarnya.

Sehingga ia berharap, dengan rasa syukur, komitmen untuk memperbaiki diri, menjaga toleransi, dan memperkuat kepedulian sosial. Tahun Baru 2026 dapat dijalani dengan lebih bermakna serta tetap sejalan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

Rekomendasi Berita