Dindikbud Purbalingga Raih Penghargaan Anugerah Inovasi Pembelajaran Kemendikdasmen
- by Andi Alfirdaus
- 16 Des 2025
KBRN, Purbalingga: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga mendapatkan penghargaan Anugerah Inovasi Pembelajaran Cerdas atau Smart Inovation Learning Award dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.
Penghargaan ini didapatkan atas inovasi dari Tim Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran yang mengangkat tema Gamified Learning.
Kemendikdasmen (dalam hal ini Pusdatin) menilai bahwa inovasi Dindikbud Kabupaten Purbalingga memperoleh skor tinggi pada aspek Smart Learning, atau Pembelajaran Cerdas khususnya karena mengusung strategi pembelajaran berbasis gamifikasi.
Pendekatan ini dinilai inovatif dan progresif, mengingat penerapan gamifikasi dalam pembelajaran formal masih relatif jarang dilakukan oleh Dinas Pendidikan di lingkungan Pemerintah Daerah.
Adapun, penghargaan diserahkan oleh Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang diterima langsung Masrun, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dindikbud Purbalingga pada rangkaian Kegiatan Pembukaan Rakor Data Dan Teknologi Informasi Pendidikan, 15 Desember di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.
Anjar Prabowo, Tim Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran Dindikbud Purbalingga, mengatakan, gamifikasi pembelajaran adalah metode mengintegrasikan elemen permainan (seperti poin, level, lencana, papan peringkat, tantangan, dan misi) ke dalam proses belajar-mengajar untuk meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan pemahaman siswa.

“Jadi melalui metode ini, kita mengubah pembelajaran dari aktivitas pasif menjadi pengalaman aktif yang menyenangkan dan interaktif, sehingga materi lebih mudah dicerna dan diingat,” katanya saat ditemui dikantornya Selasa(16/12/2025).
“Tujuannya penggunaan metode gamified learning bukan hanya skor, tetapi pengalaman belajar yang lebih hidup dengan memberikan kebebasan bereksperimen” ucap Anjar.
Anjar menambahkan implementasi metode Gamified Learning dilakukan di sekolah yang dijadikan pilot project yakni di SMP Negeri 2 Mrebet.
“Kami tim pengembang teknologi Dindikbud saya,bersama Umi Kharisoh dan Nur Fidayat membuat metodenya, kemudian prakteknya kita kolaborasi dilakukan oleh dua guru Bahasa Inggris dan diikuti oleh total ada 4 kelas. Kami juga bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang untuk membuktikan validasi isi materi bahkan hingga pretes dan hasil setelah diimplementasikan kita test juga,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Anjar, terkait detail Gamified Learning ini, tim pengembang teknologi juga membuat jurnal ilmiah yang telah dipublikasi di jurnal internasional. Tidak hanya itu, untuk mengakses jurnal ilmiah Gamified Learning juga dicantumkan barcode di brosur yang memuat link publikasi jurnal tersebut.
“Kami lampirkan barkode di poster jadi orang lain bisa scan untuk melihat detail pembelajaran yang kami maksud, alur intergrasi dan dasar dasarnya apa,” pungkas Anjar.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan, Masrun, yang mewakili Plt Kadindikbud Purbalingga menyatakan, keberhasilan ini lahir dari kolaborasi dan keberanian berinovasi.
“Pendekatan gamifikasi dirancang oleh tim Dindikbud Purbalingga agar pembelajaran lebih menyenangkan, adaptif terhadap teknologi, dan berdampak nyata bagi siswa,” ujarnya.
Menurut Masrun, pengakuan nasional ini diharapkan menjadi pemantik bagi pendidik dan pemangku kepentingan di Purbalingga untuk terus mengembangkan inovasi.
“Penghargaan ini bukan titik akhir, tetapi awal untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan secara berkelanjutan,” katanya.