Arteri Tersumbat: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

KBRN, Purwokerto : Arteri tersumbat adalah kondisi di mana arteri yang membawa darah ke jantung dan otak menjadi tersumbat oleh plak atau lemak. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan bahkan kematian.

Kebanyakan orang tidak menyadari jika kelelahan biasa, stres, atau "penuaan dini." sebagai petunjuk dari tubuh Anda. Karena diabaikan, banyak pasien datang ke IGD tanpa gejala utama, tanpa rasa sakit yang mengkhawatirkan, namun didiagnosa mengalami penyempitan arteri. 

Ketika arteri menyempit parah, seringkali 80-90%, kebanyakan orang tidak merasakan nyeri dada, dan inilah mengapa pemeriksaan rutin sangat penting, terutama bagi orang dengan penyakit kronis, kolesterol tinggi, dan riwayat keluarga penyakit jantung. 

Tes sederhana, yang direkomendasikan oleh Dr. Kapadia, seperti pemindaian Ankle Brachial Pressure Index atau Doppler, dapat mendeteksi masalah ini sejak dini, membantu mencegah masalah serius sebelum gejala muncul atau menjadi nyata. 

Berikut 5 tanda arteri menyempit

1. Kelelahan yang Tak Terjelaskan

Ini bukan jenis kelelahan yang Anda rasakan setelah tidur malam yang buruk atau seharian bekerja. Ini adalah kelelahan yang aneh dan menguras tenaga yang muncul bahkan ketika Anda hampir tidak bergerak. Mungkin tugas-tugas sederhana, seperti merapikan tempat tidur atau berjalan melintasi ruangan, membuat Anda merasa lelah. Wanita, khususnya, sering melaporkan kelelahan jenis ini sebelum gejala lain muncul, tetapi mudah untuk menyalahkan stres atau hormon. Ketika arteri Anda tersumbat, jantung dan otot tidak mendapatkan cukup oksigen, membuat "baterai" Anda kosong tanpa alasan yang jelas.

2. Tekanan atau rasa tidak nyaman di dada

Arteri yang tersumbat tidak selalu menyebabkan rasa sakit yang tajam. Terkadang itu hanya tekanan atau rasa berat yang aneh seperti ransel yang diikatkan di dada atau ikat pinggang yang ditarik terlalu kencang. Anda mungkin merasakannya saat berjalan cepat atau menaiki tangga, dan rasa itu memudar saat istirahat. Banyak orang menggambarkan perasaan itu sebagai ketidaknyamanan, alih-alih rasa sakit. Tanda halus ini terjadi ketika otot jantung Anda tidak mendapatkan darah yang dibutuhkannya. Jangan pernah menganggapnya sebagai "mulas" atau "gas" - segera periksakan, terutama jika Anda berisiko.

3. Sesak napas, pusing

Anda menaiki beberapa anak tangga atau berjalan cepat dan tiba-tiba merasa sesak napas, pusing, atau kepala terasa ringan. Terkadang, Anda bahkan mungkin menyadarinya saat berbaring di tempat tidur dan kesulitan bernapas. Perasaan "perlu berhenti sejenak dan memulihkan diri" ini umum terjadi ketika arteri mulai menyempit. Beberapa orang merasa pusing saat berdiri, setelah berolahraga, atau bahkan setelah duduk diam. Gejala-gejala ini dapat dengan mudah disalahartikan sebagai anemia, dehidrasi, atau penuaan. Namun, ketika gejala ini kambuh, jangan diabaikan—penyumbatan arteri mungkin diam-diam berkembang di bawahnya.

4. Tangan dingin, jari kaki mati rasa, dan luka yang lambat sembuh

Sirkulasi darah yang buruk meninggalkan bekas. Tangan dan kaki yang sedingin es, kesemutan atau mati rasa, atau luka dan luka yang membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk sembuh adalah tanda-tanda klasik. Terkadang salah satu kaki, telapak kaki, tangan, atau jari kaki terasa berbeda dari yang lain—lebih dingin, lebih pucat, atau terasa aneh. Tanda-tanda ini mudah diabaikan, tetapi menunjukkan bahwa darah tidak mengalir ke ekstremitas Anda sebagaimana mestinya. Perubahan terus-menerus pada warna, suhu, atau tingkat penyembuhan merupakan tanda peringatan, terutama jika Anda menderita diabetes atau memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

5. Nyeri berlebih pada tubuh

Nyeri yang berhubungan dengan jantung tidak selalu menetap di dada. Nyeri ini dapat menjalar ke rahang, lengan kiri, punggung, atau bahkan di antara tulang belikat. Terkadang, sakit gigi tanpa penyebab yang jelas atau nyeri di lengan saat beraktivitas dapat menandakan masalah yang lebih serius. Saraf tubuh terhubung dengan cara yang membingungkan, dan otak Anda tidak selalu menafsirkan sinyal-sinyal ini dengan benar. Jika nyeri muncul di tempat yang tidak terduga—terutama saat beraktivitas—sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.

Rekomendasi Berita