KBRN, Cilacap : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap menerima hasil kajian lapangan dari Badan Geologi (PVMBG) terkait dampak longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang. Hasil kajian tersebut memastikan bahwa sebanyak 54 kepala keluarga harus direlokasi ke lokasi yang lebih aman karena wilayah tempat tinggal lama dinyatakan rawan dan tidak layak huni.
Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Taryo, menjelaskan bahwa keputusan relokasi diambil berdasarkan rekomendasi Badan Geologi yang menilai kawasan terdampak masih berpotensi mengalami longsor susulan.
“Kemarin sudah mendapatkan hasil kajian lapangan dari Badan Geologi, hasil kajian ada sekutar 54 kepala keluarga yang harus direlokasi karena lokasinya tidak aman,” ujar Taryo, Rabu (16/12/2025).
Puluhan keluarga tersebut berasal dari Dusun Nagari, Cibuyut, dan Tarukahan. Selama proses relokasi permanen, para warga akan menempati hunian sementara (huntara) yang dibangun di Desa Jenang, berjarak sekitar 2,5 kilometer dari lokasi bencana di Desa Cibeunying.
Hingga kini, 24 unit rumah huntara telah selesai dibangun. BPBD menargetkan seluruh 54 unit rumah rampung dan siap dihuni ini.
"Sampai saat ini sudah ada 24 unit yang berproses di bangun, dan mudah-mudahan selesai di Bulan Januari selesai," katanya.
Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menyiapkan lahan seluas 3,9 hektare di Desa Jenang yang telah dinyatakan aman secara geologi. Setiap keluarga akan menempati lahan berukuran 7 x 16,2 meter, dengan fasilitas dasar yang lengkap, meliputi listrik, air bersih, kamar tidur, serta kamar mandi.
Sebagaimana diketahui, bencana tanah longsor di Desa Cibeunying terjadi pada Kamis malam, 13 November 2025. Peristiwa tersebut menyebabkan 16 rumah tertimbun material longsor. Dari total 46 warga terdampak, tercatat 23 orang selamat, 21 warga meninggal dunia, dan dua orang lainnya hingga kini masih dalam pencarian.
Relokasi ini diharapkan menjadi langkah jangka panjang untuk melindungi keselamatan warga sekaligus mencegah terulangnya korban jiwa akibat bencana serupa di masa mendatang.