Pemanfaatan Ikan pemakan Jentik Nyamuk Untuk Pencegahan (DBD)

KBRN, Nunukan :   Pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak di Indonesia. Selain rekomendasi 3M Plus seperti menguras dan menutup tempat penampungan air, salah satu strategi ramah lingkungan yang semakin diperhatikan adalah pemanfaatan ikan pemakan jentik nyamuk untuk mengendalikan populasi nyamuk sejak di stadium larva. 

Upaya ini bukan tanpa dasar ilmiah. Sejumlah materi edukasi kesehatan dari Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa memelihara ikan yang memakan jentik nyamuk dapat membantu memutus siklus hidup nyamuk penyebab DBD. Ikan-ikan tersebut biasanya ditempatkan di bak mandi, kolam, atau genangan air yang sulit dikeringkan, sehingga jentik nyamuk yang berkembang di air tergenang berkurang drastis. 

Beberapa jenis ikan yang dikenal efektif dalam memangsa jentik nyamuk antara lain ikan cere (Gambusia), ikan cupang, ikan kepala timah (Panchax), serta ikan nila dan ikan mas dalam berbagai habitat air tawar. Keberadaan ikan-ikan ini secara biologis mampu memangsa jentik nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor utama penyebaran virus dengue. 

Menurut penelitian dan kajian predasi ikan pemakan jentik, ikan cupang dan beberapa jenis ikan hias lainnya bahkan dapat melahap puluhan hingga ratusan jentik nyamuk dalam jangka waktu tertentu, menjadikannya alat bantu pengendalian vektor yang potensial di lingkungan rumah dan permukiman padat. Upaya biologis ini juga mengurangi ketergantungan terhadap insektisida kimia yang sering menghadapi tantangan resistensi nyamuk dan efek samping lingkungan. 

Keberhasilan strategi ini tergantung pada keterlibatan masyarakat dalam menerapkan dan merawat ikan pemakan jentik di rumah masing-masing. Disarankan pula agar masyarakat tetap rutin melaksanakan langkah pencegahan lain seperti 3M Plus, menjaga kebersihan lingkungan, serta melakukan pemeriksaan kesehatan apabila mengalami gejala DBD. 

Dengan makin meningkatnya kesadaran akan pencegahan DBD melalui pendekatan alami dan ramah lingkungan, ahli kesehatan berharap langkah ini dapat menjadi bagian integral dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk di seluruh Indonesia. Masyarakat diimbau untuk berkonsultasi dengan dinas kesehatan setempat guna mendapatkan panduan teknis dalam memilih dan merawat ikan pemakan jentik yang sesuai.(Sumber.Kemenkes)

Rekomendasi Berita