Ahmad Risdi Guru Inspiratif Way Kanan Berprestasi Nasional

KBRN, Way Kanan: Di sebuah ruang kelas UPT SMPN 1 Banjit, suasana belajar terasa berbeda. Di sana, Ahmad Risdi tidak sekadar berdiri sebagai pemberi materi di depan papan tulis. 

Baginya, setiap detik di kelas adalah upaya menumbuhkan harapan dan membangun karakter murid-muridnya.

Ahmad Risdi, pria kelahiran Kotabumi, 28 Juli 1975 ini, telah mengukuhkan diri sebagai sosok pendidik yang tidak hanya mengajar, tetapi juga terus belajar dan berkarya.

Perjalanan karier Ahmad Risdi sebagai Guru PNS diwarnai dengan deretan prestasi yang membanggakan, baik di tingkat daerah maupun nasional.

Dedikasinya terbukti melalui berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya, Medali Emas Teacherlympic 2021 (PB PGRI Jakarta).

Guru Berprestasi Kabupaten Way Kanan (Tahun 2023 dan 2024). Deretan Medali Emas & Perak pada berbagai Olimpiade Sains Nasional hingga tahun 2025.

Penerima Penghargaan Tokoh Inspiratif ICMI Orda Way Kanan 2025 Kategori Guru.

"Prestasi bukan tujuan akhir, melainkan bukti bahwa guru daerah pun mampu bersaing dan berkontribusi di tingkat nasional," kata lulusan S2 STKIP Bandar Lampung ini.

Tak hanya aktif di organisasi profesi seperti PGRI dan MGMP, Ahmad Risdi juga dikenal sebagai pendidik yang produktif menulis.

Ia meyakini literasi adalah kekuatan untuk berpikir kritis. Beberapa karyanya mencakup Buku kajian sastra nilai-nilai sosial, tinjauan dari sebuah novel.

Berbagai tulisan nonfiksi reflektif mengenai dunia pengabdian guru.

Melalui tulisan, Risdi ingin menyampaikan pesan bahwa seorang guru harus mampu merefleksikan pengalamannya agar bisa menjadi pembelajaran bagi orang lain.

Keikutsertaannya dalam ajang ICMI Award 2025 menjadi bukti bahwa ia tak pernah berhenti menantang diri sendiri.

Bagi Risdi, keikutsertaan tersebut adalah bentuk motivasi agar murid-muridnya melihat bahwa kerja keras dan kejujuran akan selalu menemukan jalannya.

Ia membuktikan bahwa pendidikan adalah "kerja sunyi". Meski dimulai dari unit pendidikan di kecamatan, dampak yang dihasilkan mampu berbicara lantang melalui karakter siswa yang tercerahkan dan prestasi yang diakui secara luas.

"Guru yang baik bukan hanya yang menguasai materi, tetapi yang terus belajar, menulis, dan memberi contoh dalam kehidupan nyata," ujarnya.

Rekomendasi Berita