KBRN, Way Kanan: Di sebuah rumah sederhana di Jalan Sriwijaya, Setianegara, Baradatu, denyut pengabdian seorang perempuan terus hidup dan bergerak. Hj. Fatimah Kamino bukan tokoh yang sering tampil di panggung besar atau ramai disebut di media. Namun dari tangannya, banyak keluarga terbantu, perempuan diberdayakan, dan nilai kepedulian sosial tumbuh secara nyata di tengah masyarakat Way Kanan.
Lahir di Bulu Sari pada 13 Juli 1956, Fatimah Kamino tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan nilai kesederhanaan dan kepedulian sejak dini. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Bulukarto Gading Rejo, melanjutkan ke PGA 4 Tahun Pringsewu, hingga SPG 17 Baradatu. Semangat belajarnya tak berhenti di sana. Ia kemudian menempuh pendidikan tinggi di STAI Ma’arif Metro, jurusan Pendidikan Guru Agama. Bekal keilmuan ini menjadi fondasi kuat dalam kiprahnya membina masyarakat, khususnya kaum perempuan.
Meski berstatus sebagai ibu rumah tangga, peran Hj. Fatimah Kamino melampaui batas domestik. Ia aktif dan berkiprah dalam organisasi ‘Aisyiyah Way Kanan, sebuah ruang pengabdian yang mempertemukan nilai keagamaan, sosial, dan pemberdayaan. Kepercayaan masyarakat mengantarkannya menduduki berbagai amanah penting: Ketua ‘Aisyiyah Way Kanan, Ketua Majelis Taklim Al-Hidayah Baradatu, Ketua Koperasi Wanita Al-Hidayah, hingga Ketua IPHI Kecamatan Baradatu. Ia juga dipercaya sebagai penasehat di Yayasan Jiddah Fatimah Kamino dan Yayasan Syafaqillah Rumah Sakit Haji Kamino.
Bagi Fatimah Kamino, kepemimpinan bukan soal jabatan, melainkan tanggung jawab untuk menghadirkan manfaat. Prinsip itu tercermin dari program-program sosial yang ia rintis dan rawat dengan konsistensi. Salah satu program paling berdampak adalah pembayaran BPJS bagi keluarga kurang mampu. Sejak 2017 hingga 2025, ia secara rutin memastikan sebanyak 93 orang setiap tahun mendapatkan jaminan kesehatan. Di tengah keterbatasan ekonomi warga, akses kesehatan menjadi harapan yang nyata, bukan sekadar wacana.
Kepedulian itu diperluas melalui program berbagi sembako. Dengan menjalin komunikasi dan rekomendasi kepada pihak rumah sakit, bantuan sembako disalurkan kepada keluarga tidak mampu—sekitar 15 kepala keluarga di setiap kampung—secara rutin setiap bulan selama empat bulan. Program ini telah berjalan sejak 2018 hingga kini, menjadi penyangga kebutuhan dasar bagi warga yang rentan.
Tak hanya menyentuh aspek ekonomi dan kesehatan, Hj. Fatimah Kamino juga memberi perhatian khusus pada kualitas hidup lansia. Ia menyelenggarakan senam lansia setiap hari Minggu serta pemeriksaan kesehatan bulanan, bekerja sama dengan Rumah Sakit Haji Kamino. Kegiatan ini bukan sekadar menjaga kebugaran fisik, tetapi juga membangun ruang silaturahmi dan kebahagiaan bagi para orang tua.
Dalam dunia koperasi, peran Fatimah Kamino tak kalah signifikan. Sebagai Ketua Koperasi Wanita Al-Hidayah, ia mendorong kemandirian ekonomi perempuan melalui pengelolaan koperasi yang sehat dan berkelanjutan. Pendampingan, pelatihan, dan penguatan solidaritas menjadi kunci gerakannya. Upaya ini mengantarkannya meraih Penghargaan Pengurus Koperasi Wanita Terbaik Tingkat Kabupaten.
Pengabdian panjangnya juga diakui melalui Juara 3 Keluarga Sakinah Tingkat Provinsi, sebuah penghargaan yang mencerminkan keteladanan dalam membangun keluarga harmonis sekaligus berkontribusi bagi masyarakat luas.
Bagi Hj. Fatimah Kamino, membantu sesama adalah panggilan iman dan kemanusiaan. Ia bergerak tanpa banyak bicara, bekerja tanpa pamrih, dan mengabdi dengan ketulusan. Sosoknya menjadi bukti bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat—melalui empati, ketekunan, dan keberanian untuk peduli.
Penghargaan Tokoh Inspiratif Kategori Perempuan ICMI Orda Way Kanan bukanlah titik akhir, melainkan pengakuan atas perjalanan panjang seorang perempuan yang memilih jalan pengabdian. Dari ruang-ruang sederhana, Hj. Fatimah Kamino terus menyalakan harapan bahwa kebaikan, sekecil apa pun, akan selalu menemukan jalannya untuk memberi arti.
Hj. Fatimah Kamino: Keteladanan Perempuan yang Mengabdi dalam Sunyi
Di sebuah rumah sederhana di Jalan Sriwijaya, Setianegara, Baradatu, denyut pengabdian seorang perempuan terus hidup dan bergerak. Hj. Fatimah Kamino bukan tokoh yang sering tampil di panggung besar atau ramai disebut di media. Namun dari tangannya, banyak keluarga terbantu, perempuan diberdayakan, dan nilai kepedulian sosial tumbuh secara nyata di tengah masyarakat Way Kanan.
Lahir di Bulu Sari pada 13 Juli 1956, Fatimah Kamino tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan nilai kesederhanaan dan kepedulian sejak dini. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Bulukarto Gading Rejo, melanjutkan ke PGA 4 Tahun Pringsewu, hingga SPG 17 Baradatu. Semangat belajarnya tak berhenti di sana. Ia kemudian menempuh pendidikan tinggi di STAI Ma’arif Metro, jurusan Pendidikan Guru Agama. Bekal keilmuan ini menjadi fondasi kuat dalam kiprahnya membina masyarakat, khususnya kaum perempuan.
Meski berstatus sebagai ibu rumah tangga, peran Hj. Fatimah Kamino melampaui batas domestik. Ia aktif dan berkiprah dalam organisasi ‘Aisyiyah Way Kanan, sebuah ruang pengabdian yang mempertemukan nilai keagamaan, sosial, dan pemberdayaan. Kepercayaan masyarakat mengantarkannya menduduki berbagai amanah penting: Ketua ‘Aisyiyah Way Kanan, Ketua Majelis Taklim Al-Hidayah Baradatu, Ketua Koperasi Wanita Al-Hidayah, hingga Ketua IPHI Kecamatan Baradatu. Ia juga dipercaya sebagai penasehat di Yayasan Jiddah Fatimah Kamino dan Yayasan Syafaqillah Rumah Sakit Haji Kamino.
Bagi Fatimah Kamino, kepemimpinan bukan soal jabatan, melainkan tanggung jawab untuk menghadirkan manfaat. Prinsip itu tercermin dari program-program sosial yang ia rintis dan rawat dengan konsistensi. Salah satu program paling berdampak adalah pembayaran BPJS bagi keluarga kurang mampu. Sejak 2017 hingga 2025, ia secara rutin memastikan sebanyak 93 orang setiap tahun mendapatkan jaminan kesehatan. Di tengah keterbatasan ekonomi warga, akses kesehatan menjadi harapan yang nyata, bukan sekadar wacana.
Kepedulian itu diperluas melalui program berbagi sembako. Dengan menjalin komunikasi dan rekomendasi kepada pihak rumah sakit, bantuan sembako disalurkan kepada keluarga tidak mampu—sekitar 15 kepala keluarga di setiap kampung—secara rutin setiap bulan selama empat bulan. Program ini telah berjalan sejak 2018 hingga kini, menjadi penyangga kebutuhan dasar bagi warga yang rentan.
Tak hanya menyentuh aspek ekonomi dan kesehatan, Hj. Fatimah Kamino juga memberi perhatian khusus pada kualitas hidup lansia. Ia menyelenggarakan senam lansia setiap hari Minggu serta pemeriksaan kesehatan bulanan, bekerja sama dengan Rumah Sakit Haji Kamino. Kegiatan ini bukan sekadar menjaga kebugaran fisik, tetapi juga membangun ruang silaturahmi dan kebahagiaan bagi para orang tua.
Dalam dunia koperasi, peran Fatimah Kamino tak kalah signifikan. Sebagai Ketua Koperasi Wanita Al-Hidayah, ia mendorong kemandirian ekonomi perempuan melalui pengelolaan koperasi yang sehat dan berkelanjutan. Pendampingan, pelatihan, dan penguatan solidaritas menjadi kunci gerakannya. Upaya ini mengantarkannya meraih Penghargaan Pengurus Koperasi Wanita Terbaik Tingkat Kabupaten.
Pengabdian panjangnya juga diakui melalui Juara 3 Keluarga Sakinah Tingkat Provinsi, sebuah penghargaan yang mencerminkan keteladanan dalam membangun keluarga harmonis sekaligus berkontribusi bagi masyarakat luas.
Bagi Hj. Fatimah Kamino, membantu sesama adalah panggilan iman dan kemanusiaan. Ia bergerak tanpa banyak bicara, bekerja tanpa pamrih, dan mengabdi dengan ketulusan. Sosoknya menjadi bukti bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat—melalui empati, ketekunan, dan keberanian untuk peduli.
Penghargaan Tokoh Inspiratif Kategori Perempuan ICMI Orda Way Kanan bukanlah titik akhir, melainkan pengakuan atas perjalanan panjang seorang perempuan yang memilih jalan pengabdian. Dari ruang-ruang sederhana, Hj. Fatimah Kamino terus menyalakan harapan—bahwa kebaikan, sekecil apa pun, akan selalu menemukan jalannya untuk memberi arti.