KBRN, BENGKULU: Tingkat kesadaran digital masyarakat Bengkulu terus bertumbuh. Dalam penggunaan layanan keuangan digital, misalnya, pengguna QRIS hingga Oktober 2025 sudah mencapai jumlah 263 ribu lebih.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, dalam rakor TPID dan TP2DD di Grage Horison, baru-baru ini menyampaikan jumlah pengguna QRIS terus mengalami peningkatan setiap bulannya.
"Sampai dengan bulan Oktober 2025 terdapat 263.827 pengguna QRIS atau tumbuh 8,29% (yoy) 2025. Sementara jumlah merchant QRIS tercatat sebanyak 223.561 atau tumbuh sebesar 25% (yoy) 2025," paparnya.
Menurut Wahyu, tren tersebut didorong oleh implementasi berbagai program perluasan ekosistem keuangan digital bersama perbankan, pemda, dan instansi terkait.
Provinsi Bengkulu menduduki peringkat ke-11 nasional sebagai provinsi dengan realisasi Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) tertinggi. Total nilai transaksi melebihi Rp5,3 miliar dari 31 OPD.
Hasil Championship ETPD 2025 secara keseluruhan aspek penilaian championship (proses, output, dan outcome) masih sangat rendah dan perlu terus didorong. Kinerja Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) perlu diimbangi dengan pelaporan yang baik dalam penilaian evaluasi kinerja Championship.
"Hasil Championship 2025 menunjukkan Provinsi Bengkulu berada pada peringkat 9 dari 10 provinsi di wilayah Sumatera, masih sama dengan hasil Championship 2024. Rank Daerah Total Proses Skor Aspek Output Skor Aspek Outcome1 Provinsi Sumatera Selatan 100,00 100,00 100,00 100,002 Provinsi Sumatera Utara 93,21 82,87 90,67 99,083 Provinsi Riau 89,59 144,71 107,94 52,889 Provinsi Bengkulu 59,71 40,95 70,46 52,2310 Rata-Rata Prov se-Sumatera 78,07 65,60 83,03 75,64 Rata-Rata Prov se-Indonesia 88,42 99,58 94,82 77,82.
Perkembangan Digitalisasi Provinsi Bengkulu kian meningkat setiap tahunnya, hal ini salah satunya ditunjukkan dengan capaian pada tahun 2025 dimana Provinsi Bengkulu menjadi salah satu dari 11 Pemda dengan transaksi KKPD tertinggi tingkat nasional.
Implementasi KKI Segmen Pemerintah Implementasi Kartu Kredit Indonesia (KKI) Segmen Pemerintah di Pemerintah Provinsi Bengkulu pada tahun 2025 menunjukkan kinerja yang baik. KKI merupakan program yang didorong oleh Presiden untuk meningkatkan efisiensi serta akuntabilitas Pemerintah Daerah.
Pada tahun 2023, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Inspektorat Provinsi Bengkulu berhasil menjadi instansi dengan angka realisasi KKI tertinggi ke-11 secara nasional.
KKI Segmen Pemerintah berhasil meningkatkan realisasi belanja instansi terkait serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga. Hal ini ditandai oleh peningkatan jumlah pemda yang mengimplementasikan KKI dari 4 Pemda pada tahun 2024 menjadi 7 Pemda di tahun 2025.
Implementasi KKI di Provinsi Bengkulu Perluasan Penerapan QRIS merupakan kanal pembayaran yang sangat fleksibel dan dapat digunakan diberbagai kegiatan pembayaran. Penerapan QRIS di Provinsi Bengkulu terus berkembang pada berbagai jenis dan kategori seperti pembayaran Samsat Rumah Ibadah Rumah Makan Objek Wisata Pembayaran Tagihan Belanja Online.
Capaian Implementasi QRIS didorong oleh semakin masifnya kegiatan sosialisasi, QrisUser Experience, dan penyelenggaraan event strategis di daerah.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu terus melakukan perluasan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Provinsi Bengkulu terutama melalui pelaksanaan event strategis seperti Pekan QRIS Nasional, QRIS Jelajah Indonesia, dan QRIS Banking Race 2025 pelaksanaan kegiatan Merah Putih 8K Beach Run 2025 sebagai perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia Ke-80. Sekaligus merupakan rangkaian dari Pekan QRIS Nasional dan QRIS Jelajah Indonesia 2025, serta Festival Rupiah Kick-Off QRIS Banking Race 2025 Berdaulat (FERBI) 2025.
Selain itu, Gerakan Mahasiswa Scan QRIS (GEMAQRIS) juga dilaksanakan di beberapa universitas, salah satunya Universitas Bengkulu. Lainnya yaitu di Festival Tabot 2025 tidak hanya menyediakan QRIS user experience.