KBRN, BENGKULU: Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bengkulu terus berupaya meningkatkan kualitas kepribadian dan akhlak warga binaan melalui kegiatan pembinaan kerohanian yang rutin dilaksanakan. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan tausyah keagamaan yang digelar di Masjid At-Taubah Rutan Bengkulu, Rabu (17/12) dengan melibatkan perwakilan dari Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu sebagai pengisi materi.
Kegiatan pembinaan kerohanian ini diikuti oleh warga binaan pemasyarakatan yang beragama Islam dengan penuh antusias dan khidmat. Sejak pagi hari, para warga binaan telah berkumpul di Masjid At-Taubah untuk mengikuti rangkaian kegiatan keagamaan yang bertujuan memperkuat keimanan serta membentuk akhlak yang lebih baik selama menjalani masa pembinaan di dalam rutan.
Tausyah disampaikan oleh perwakilan Kemenag Bengkulu yang mengangkat tema pentingnya memperbaiki akhlak dan mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai bekal menjalani kehidupan, baik selama berada di dalam rutan maupun setelah kembali ke tengah masyarakat. Dalam ceramahnya, penceramah menekankan bahwa setiap manusia memiliki kesempatan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik melalui taubat, kesabaran, dan konsistensi dalam menjalankan ajaran agama.
Selain itu, materi tausyah juga mengajak warga binaan untuk menjadikan masa pidana sebagai momentum introspeksi diri. Warga binaan diingatkan agar tidak terpuruk oleh masa lalu, melainkan memanfaatkan waktu yang ada untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, serta kepedulian terhadap sesama.
Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando dalam keterangannya menyampaikan bahwa pembinaan kerohanian merupakan salah satu program pembinaan utama yang secara rutin dilaksanakan. Menurutnya, pembinaan mental dan spiritual memiliki peran penting dalam membentuk karakter warga binaan agar menjadi pribadi yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat sebagai individu yang taat hukum.
“Melalui kegiatan keagamaan seperti ini, kami berharap warga binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga mengalami perubahan positif dalam sikap dan perilaku. Pembinaan kerohanian menjadi pondasi penting dalam membangun akhlak dan kesadaran diri,” ujarnya.
Pihak Rutan Bengkulu juga mengapresiasi dukungan dan kerja sama dari Kementerian Agama Bengkulu yang secara konsisten turut berperan aktif dalam memberikan pembinaan keagamaan. Sinergi ini dinilai sangat membantu dalam menciptakan suasana pembinaan yang kondusif dan humanis di lingkungan rutan.
Dengan adanya kegiatan pembinaan kerohanian di Masjid At-Taubah, Rutan Bengkulu berharap dapat mencetak warga binaan yang tidak hanya patuh terhadap aturan, tetapi juga memiliki akhlak mulia, mental yang kuat, serta bekal spiritual yang cukup untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan.