Fasilitas Penjemuran Rumput Laut Perkuat Ekonomi Biru Malra

KBRN, Langgur: Fasilitas Penjemuran Rumput Laut di Ohoi Uf, Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan, diproyeksikan menjadi penggerak utama ekonomi biru di Kabupaten Maluku Tenggara. Keberadaan fasilitas ini diharapkan meningkatkan produktivitas sekaligus kualitas hasil budidaya rumput laut masyarakat pesisir.

Peresmian fasilitas tersebut dilakukan oleh Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun pada Selasa, (16/12/2025). Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat sektor perikanan budidaya berbasis potensi lokal.

Pengembangan fasilitas penjemuran ini juga menjadi bukti keberhasilan kemitraan strategis internasional. Proyek tersebut merupakan hasil kerja sama Pemkab Maluku Tenggara dengan Hyundai Asan, Korea Selatan, melalui dukungan teknologi cerdas akuakultur.

“Fasilitas ini bukan sekadar infrastruktur, tetapi instrumen untuk menggerakkan ekonomi biru dan meningkatkan kesejahteraan pembudidaya rumput laut,” kata Bupati Thaher.

Dalam konteks nasional, Maluku Tenggara telah ditetapkan sebagai kawasan penguatan swasembada pangan dan sentra pengembangan pangan akuatik. Penetapan ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029.

Menindaklanjuti kebijakan tersebut, pemerintah daerah menyusun agenda pembangunan lima tahunan 2026–2030 yang menitikberatkan pada pengembangan rumput laut dan pemberdayaan ekonomi pesisir. Program ini diarahkan untuk meningkatkan pendapatan nelayan kecil sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.

“Pengembangan rumput laut tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga mendukung program Makan Bergizi Gratis, penurunan stunting, dan pengentasan kemiskinan ekstrem,” ujar  Bupati Thaher.

Data pemerintah daerah menunjukkan potensi rumput laut Maluku Tenggara mencapai 8.662,23 hektare yang tersebar di 11 kecamatan. Hingga 2024, pemanfaatannya baru sekitar 15,94 persen dengan produksi rumput laut kering 5.848,6 ton.

Fasilitas penjemuran di klaster Teluk Uf diharapkan mampu mendorong nilai tambah hasil budidaya dan memperkuat posisi tawar pembudidaya. Pemerintah ohoi diminta mengawasi pemanfaatan fasilitas agar digunakan secara optimal dan berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menilai pembangunan sektor perikanan tidak dapat dilepaskan dari kemitraan lintas sektor dan internasional. Dukungan kementerian terkait dan mitra luar negeri menjadi faktor penting dalam percepatan ekonomi biru di wilayah kepulauan.

Melalui fasilitas ini, Maluku Tenggara menapaki strategi pembangunan yang bertumpu pada kekuatan sumber daya laut dan teknologi. Pemerintah daerah berharap model pengembangan ini dapat direplikasi di wilayah pesisir lain secara berkelanjutan.

Rekomendasi Berita