Pilates atau Yoga: Mana yang Lebih Baik?

KBRN, Purwokerto : Pilates dan yoga sering dianggap serupa karena sama-sama berfokus pada keseimbangan tubuh, pernapasan, dan fleksibilitas. Namun sebenarnya, keduanya memiliki pendekatan dan manfaat yang berbeda. 

Baik Pilates maupun yoga bisa membantu menjaga kebugaran dan kesehatan mental, tetapi pilihan terbaik tergantung pada tujuan pribadi masing-masing seperti dikutip dari Mayo Clinic:

1. Asal dan Filosofi Latihan

Yoga berasal dari India kuno dan telah ada selama lebih dari 5.000 tahun. Tujuan utamanya adalah mencapai keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa melalui postur, pernapasan, serta meditasi. Sebaliknya, Pilates dikembangkan oleh Joseph Pilates pada awal abad ke-20 di Jerman. Fokusnya lebih ke penguatan otot inti dan perbaikan postur tubuh. Menurut Harvard Health Publishing, yoga lebih spiritual dan menenangkan, sementara Pilates bersifat teknis dan berorientasi pada kebugaran fisik.

2. Fokus Utama Latihan

Yoga menekankan keselarasan tubuh dan pikiran. Setiap gerakan dilakukan dengan napas dalam dan kesadaran penuh. Latihan ini membantu mengurangi stres dan meningkatkan fleksibilitas. Pilates, di sisi lain, lebih berfokus pada penguatan otot perut, punggung bawah, dan panggul — dikenal sebagai “core muscles.” Studi dari Journal of Bodywork and Movement Therapies menyebutkan bahwa Pilates secara signifikan meningkatkan stabilitas dan kekuatan inti dibandingkan latihan konvensional.

3. Manfaat Fisik yang Berbeda

Baik Pilates maupun yoga memberikan manfaat fisik yang luar biasa. Yoga membantu memperbaiki postur, meningkatkan keseimbangan, dan memperkuat otot secara perlahan. Sedangkan Pilates melatih otot dengan gerakan yang lebih presisi dan terkontrol. Berdasarkan penelitian dari Mayo Clinic, Pilates cocok bagi mereka yang ingin memperbaiki postur tubuh atau pemulihan cedera ringan, sementara yoga lebih efektif untuk meningkatkan fleksibilitas dan relaksasi otot.

4. Dampak terhadap Kesehatan Mental

Kedua latihan ini juga sangat baik untuk kesehatan mental. Yoga terbukti dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol dan meningkatkan kualitas tidur. Latihan pernapasan dalam yoga memberi efek menenangkan yang kuat pada sistem saraf. Pilates, meski tidak seintens meditasi yoga, juga membantu meningkatkan fokus dan kesadaran tubuh (mind-body connection). Menurut Frontiers in Psychology, peserta Pilates menunjukkan peningkatan signifikan dalam rasa percaya diri dan pengendalian diri setelah rutin berlatih selama 8 minggu.

5. Tingkat Intensitas dan Gaya Latihan

Yoga memiliki berbagai aliran, mulai dari yang lembut seperti Hatha hingga yang intens seperti Vinyasa atau Ashtanga. Pilates juga memiliki variasi, dari mat Pilates yang menggunakan matras hingga reformer Pilates yang memakai alat bantu khusus. Bagi kamu yang suka gerakan dinamis dan menantang otot, Pilates bisa jadi pilihan ideal. Namun, jika kamu mencari ketenangan dan keseimbangan batin, yoga mungkin lebih cocok.

6. Untuk Siapa Masing-Masing Lebih Cocok

Pilates sangat disarankan untuk orang yang ingin memperkuat tubuh bagian tengah, memperbaiki postur, atau menjalani rehabilitasi fisik. Yoga lebih cocok untuk mereka yang ingin mengelola stres, meningkatkan fleksibilitas, serta memperbaiki keseimbangan mental dan emosional. Namun, keduanya dapat saling melengkapi jika dilakukan bergantian — misalnya, Pilates dua kali seminggu dan yoga sekali seminggu untuk hasil kebugaran yang menyeluruh.

Rekomendasi Berita