Organisasi Kemanusiaan Sumbar Ulurkan Kebutuhan Dasar Bagi Masyarakat

KBRN, Padang: Masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat (Sumbar) masih membutuhkan uluran bantuan selama masa tanggap darurat bencana berlangsung. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Bidang Abdimasgana, Kwartir Daerah (Kwarda) 03 Pramuka Sumbar, Patra Rina Dewi dalam dialog Bercerita Bencana RRI, Selasa (16/12/2025) bahwa bencana tersebut berdampak langsung hampir diseluruh lini kehidupan masyarakat di daerah. 

Patra mengatakan, hingga kini kebutuhan paling mendesak dan sangat dibutuhkan bagi masyarakat yakni ketersediaan bahan pokok untuk bekal makan harian. “Berdasarkan asesmen kami banyak masyarakat terdampak akibat terbatasnya akses menuju sumber makanan. Penyaluran yang paling perlu disasar adalah masyarakat yang kembali terdampak bencana berulang kali, akibat dampak banjir bandang yang belum berakhir,” katanya. 

Diakui Patra, penyaluran bantuan yang digalang Kwarda Pramuka Sumbar menyasar langsung masyarakat di pengungsian hingga permukiman warga. “Kami memang tidak berada di Pos Darurat bencana BPBD, namun secara SOP kami memiliki kendali menggerakan secara internal gerakan pramuka, baik Kwartir tingkat Nasional, Daerah hingga ranting. Melalui jejaring kami di lapangan, penyaluran bantuan tepat sasaran kepada masyarakat terdampak masih menjadi tantangan, sebab masih ada lokasi yang tidak tersentuh dan belum mendapat bantuan sama sekali,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Water, Sanitation and Hygiene (WASH) Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Barat, Zulhendri mengakui, ketersediaan air bersih juga menjadi kebutuhan mendesak masyarakat ditengah terbatasnya sumber air yang memadai. Hingga kini, PMI Sumbar telah mengakomodir sebanyak 14 mobil tangki air bersih untuk mendistribusikan air bersih secara berkala kepada masyarakat di 8 kabupaten/kota terdampak bencana di Sumbar.

“Air bersih menjadi layanan primer bagi masyarakat terdampak, seperti diintruksikan langsung oleh Ketum PMI Pusat, Pak Jusuf Kalla. Saat ini, Kami telah mendistribusikan sebanyak 1 juta 95 ribu 90 liter air bersih kepada delapan kabupaten-kota terdampak bencana di Sumbar, dengan total penerima manfaat hingga kini mencapai 88 ribu 507 jiwa,” katanya.

Zulhendri menambahkan, selain menyuplai air bersih kepada masyarakat terdampak, PMI 

Sumbar juga menurunkan tim Watsan (Air dan Sanitasi) untuk membantu pembersihan sedimen lumpur bagi permukiman hingga gedung sekolah yang terdampak banjir. Layanan tersebut menyasar sebanyak 16 kabupaten/kota yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat.


Rekomendasi Berita