KBRN, Lumajang: Peringatan Hari Jadi Lumajang (HARJALU) ke-770 tahun menjadi momentum penting bagi penguatan nilai inklusivitas dan kolaborasi sosial di Kabupaten Lumajang. Dalam prosesi resmi yang digelar di Pendopo Kabupaten Lumajang, Senin (15/12/2025), Susilo Hadi Wasito menerima apresiasi langsung dari Bupati Lumajang, Ir. Hj. Indah Amperawati, M.Si., atas inovasi Gerakan Kolaborasi Inklusi melalui Forum Lumajang Inklusi (FORMASI).
Apresiasi tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan pemerintah daerah terhadap peran FORMASI dalam mendorong kolaborasi lintas sektor guna mewujudkan Lumajang yang ramah, adil,dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat,khususnya penyandang disabilitas.Inovasi FORMASI dinilai mampu menjadi wadah sinergi antara pemerintah,komunitas, dunia usaha,dan masyarakat sipil dalam mengarus utamakan isu inklusi di berbagai bidang pembangunan.
Koordinator FORMASI, Susilo Hadi Wasito menyampaikan rasa syukur atas apresiasi yang diterima. Ia menegaskan bahwa penghargaan tersebut bukanlah capaian individu, melainkan hasil kerja kolektif seluruh pihak yang selama ini berkomitmen pada penguatan inklusi di Lumajang.
“Penghargaan ini adalah untuk kita semua, untuk seluruh pihak yang telah mendukung Kolaborasi Inklusi. Ini tentu menambah semangat kami untuk terus bergerak dan berinovasi. Yang terpenting, ini bukan sekadar penghargaan, tetapi penguat komitmen bersama untuk terus mewujudkan Lumajang yang inklusif,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Kabupaten Lumajang juga memberikan penghargaan kepada Komunitas Disabilitas Lumajang atas partisipasi aktif dan kontribusinya dalam penanganan tanggap darurat Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 19 November 2025. Keterlibatan komunitas disabilitas dalam aksi kemanusiaan tersebut dinilai sebagai wujud nyata bahwa penyandang disabilitas bukan hanya kelompok yang membutuhkan perlindungan, tetapi juga subjek aktif yang mampu berkontribusi dalam situasi kebencanaan.
Peran aktif komunitas disabilitas dalam mendukung proses evakuasi, distribusi bantuan, hingga pendampingan sosial menjadi bukti kuat bahwa pendekatan inklusif dalam penanggulangan bencana sangat penting dan relevan untuk terus diperkuat.
Melalui peringatan HARJALU ke-770 ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang berharap semangat kolaborasi, solidaritas, dan inklusivitas semakin mengakar di tengah masyarakat. Nilai-nilai tersebut diharapkan menjadi fondasi utama dalam mewujudkan pembangunan daerah yang adil, setara, berkelanjutan, serta memberikan ruang partisipasi bagi seluruh warga tanpa terkecuali. (Kominfo/Lmj-Efendy)