KBRN, Jayapura: Gemerlap indah pohon Natal kembali menerangi malam di kota Bethlehem, Tepi Barat, Palestina. Melansir Aljazeera.com, penyalaan pohon Natal digelar setelah konflik Israel dan Palestina yang berkepanjangan beberapa tahun terakhir. 

Ribuan warga berkumpul di pusat kota menyaksikan pohon Natal, sambil mendengarkan nyanyian paduan suara. Perayaan ini menjadi satu-satunya yang diizinkan, sehingga memadukan kegembiraan dengan duka mendalam masa lalu. 

Seorang warga, Rula Qabti, mengaku datang dari Nazareth dengan melewati banyak pos pemeriksaan demi melihat pohon Natal tersebut. "Saya berharap kelak dapat memasuki Bethlehem dengan mudah dan aman tanpa rasa takut," ujarnya. 

Wali Kota Bethlehem, Maher N Cenawati, menjelaskan penyalaan pohon Natal mengakhiri masa kegelapan panjang yang dirasakan warga bertahun-tahun. ‎"Kami ingin menghidupkan kembali harapan warga Bethlehem dan Palestina, juga menyampaikan harapan kami ke Gaza bahkan dunia," ucapnya.

Ia juga menyampaikan pesan Paus Leo XIV, tentang doa dan perhatian bagi Palestina khususnya warga Gaza. Pesan Paus mengingatkan pula penduduk Gaza agar tidak menyerah pada penderitaan serta keputusasaan berkepanjangan akibat konflik.

Pendeta Gereja Natal Lutheran Injili, Munther Isaac, menilai perayaan tahun ini berbeda meski kota dihiasi pohon Natal. "Kota Betlehem dihias indah, dengan menyalakan pohon natal, tetapi masih ada kesedihan yang mendalam bagi warga Palestina," katanya. ​

Perayaan ini, menjadi simbol harapan di tengah luka konflik berkepanjangan yang belum sepenuhnya sembuh. Dari kota kelahiran Natal, pesan kedamaian kembali disuarakan kepada dunia. (Aldy Riandito).