KBRN, Banjarbaru: Masjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari di kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Proses pembangunannua terus dikebut dan ditargetkan rampung pada akhir tahun anggaran 2025. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel memastikan seluruh tahapan pembangunan berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kalsel, M. Yasin Toyib mengatakan, proyek pembangunan masjid ini menjadi perhatian utama. Karena itu masuk dalam paket pekerjaan strategis daerah dengan skema multiyears. “
Pembangunan masjid ini memang menjadi fokus utama kami karena skalanya yang besar dan sangat penting, baik bagi masyarakat Kalsel maupun bagi lingkungan perkantoran Pemprov” katanya, Selasa (16/12/2025).
Masjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dibangun sejak tahun anggaran 2024 dengan total nilai proyek mencapai Rp121 miliar yang bersumber dari APBD Kalsel. Untuk tahun anggaran 2025, Pemprov Kalsel mengalokasikan dana sekitar Rp56 miliar.
Anggaran tersebut diprioritaskan untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan utama, meliputi, Penyelesaian sarana dan prasarana utama bangunan masjid. Pembangunan dan penyempurnaan fasilitas tempat wudu dan Penataan lansekap dan kawasan di sekitar masjid.
Menurut Yasin, pekerjaan konstruksi dilakukan secara bertahap dan terukur, dengan pengawasan intensif guna memastikan kualitas bangunan sesuai standar teknis. Serta peruntukannya sebagai masjid raya.
Setelah seluruh pekerjaan fisik selesai, bangunan masjid akan diserahkan kepada Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Kalsel sebagai pengelola. Dinas PUPR juga mendorong agar segera dibentuk badan pengelola khusus untuk menjamin operasional dan pemeliharaan masjid pasca pembangunan.
Dengan penyelesaian pembangunan pada 2025, Masjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari diharapkan siap difungsikan dan menjadi fasilitas ibadah representatif di kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.