KBRN, Yogyakarta: Dosen Agribisnis UMY Aris Slamet Widodo, meraih hibah pendanaan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Tahun Anggaran 2025.
Program ini berfokus pada penguatan agribisnis jamur melalui pemanfaatan limbah serbuk gergaji sebagai energi biomasa untuk mesin steamer baglog di Desa Karangsari, Wonosobo.
Aris menjelaskan, program ini berangkat dari persoalan lingkungan yang telah lama dihadapi desa tersebut. Pendampingan UMY terhadap Karangsari sudah berlangsung sejak 2020.
”Dari pemetaan lapangan ditemukan bahwa desa ini memiliki potensi sekaligus tantangan besar terkait limbah industri kayu,” kata Aris, Rabu (31/12/2025).
Desa Karangsari memiliki 18 pabrik pengergajian kayu. Setiap hari mereka menghasilkan limbah serbuk gergaji dan serpihan kayu dalam jumlah yang sangat besar.
Limbah tersebut selama ini banyak dibakar begitu saja sehingga menimbulkan polusi udara, sedangkan sisanya hanya dibiarkan menumpuk.
Maka, Aris dan tim menginisiasi pemanfaatan serbuk gergaji sebagai bahan baku pembuatan baglog (media tanam jamur). Inisiatif tersebut didukung hasil studi banding ke sentra produksi baglog di Klangon, Bantul, serta uji coba budidaya jamur di Karangsari.
Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi agroklimat lokal, khususnya tingkat kelembapan, sangat ideal untuk budidaya jamur tiram. (r-ws/par)