KBRN, Pangkalpinang : Stasiun Meteorologi (BMKG) Kelas I Depati Amir Pangkalpinang memprakirakan potensi gelombang tinggi dapat menggangu jalur penyebrangan pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Kepala Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Depati Amir Pangkalpinang, Slamet Supriyadi mengatakan, potensi gelombang tinggi tersebut dapat diperparah dengan adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang terjadi dalam waktu tertentu.
“Potensi gelombang tinggi perlu diwaspadai, karena potensi itu tetap ada dan kemungkinan terjadi ekstrem,” kata Slamet Supriyadi kepada RRI, Rabu (17/12/2025).
Menurutnya, potensi gelombang tinggi termasuk banjir rob di wilayah pesisir juga perlu diwaspadai pada 19-26 Desember mendatang.
“Potensi banjir rob ini dipicu oleh fenomena fase bulan baru yang diperkirakan terjadi pada 20 Desember 2025 nanti, dengan ketinggian maksimum air laut terjadi pada periode 19-26 Desember 2025,” ujarnya.
Menurut Slamet, banjir rob secara umum dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di wilayah pesisir, terutama kegiatan bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta sektor tambak garam dan perikanan laut.
Sementara, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas 1 (Basarnas) Pangkalpinang melakukan siaga SAR khusus menyambut perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di wilayahnya.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, Mikel Rahmad Junita mengatakan, siaga SAR khusus akan berlangsung pada H-7 Natal hingga H+7 Tahun Baru 2026.
“Kita melakukan siaga SAR khusus bergabung dengan posko bersama guna memastikan situasi berjalan lancar pada lokasi-lokasi yang berpotensi bahaya,” kata Mikel.
Ia menjelaskan, sesuai dengan tupoksi dan fungsinya, tim lebih difokuskan pada titik-titik lokasi di sekitar pelabuhan penyebrangan.