Peluncuran Buku Ekoteologi dan Ekspose Respon Isu Lingkungan

KBRN, Pontianak: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalbar me-launching buku berjudul "Ekoteologi untuk Kerukunan Perspektif Agama-agama" sekaligus mengekspos raihan prestasi nasional Harmony Award 2025 di El Luna Cafe Pontianak, Selasa (16/12/2025). Acara launching buku ini juga dihadiri langsung oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan, Ketua FKUB Kalbar Prof. Ibrahim, jajaran Forkopimda, serta tokoh lintas agama dan organisasi masyarakat.

Respon Spiritual terhadap Krisis Lingkungan

Ketua FKUB Kalimantan Barat (Kalbar), Ibrahim, menjelaskan buku ekoteologi ini merupakan bentuk respon tokoh agama terhadap isu lingkungan yang semakin mendesak. "Buku ini adalah bagian dari cara kerja FKUB membangun literasi kerukunan. Hari ini ada persoalan serius terkait ekologi, di mana bencana alam seperti banjir dan tanah longsor sering terjadi. Ini mengindikasikan krisis ekologi yang perlu direspon dengan teks-teks keagamaan," ujar Ibrahim.

Buku ini ditulis oleh para pengurus FKUB dari enam agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu) serta penulis undangan. Ibrahim menegaskan bahwa menjaga alam bukan sekadar isu sains, melainkan tanggung jawab spiritual.

"Ketika kita mengabaikan tanggung jawab ekoteologi, sesungguhnya kita mengabaikan pesan-pesan keagamaan," katanya, menegaskan. 


Raih Harmony Award Tiga Kali

Selain peluncuran buku, momen ini juga menjadi ajang syukuran atas diraihnya Harmony Award 2025 dari Kementerian Agama RI. FKUB Kalbar berhasil menyabet Peringkat 2 Kinerja Terbaik FKUB Tingkat Provinsi se-Indonesia. Penghargaan ini merupakan yang ketiga kalinya diterima FKUB Kalbar setelah tahun 2018 dan 2020.

"Harmony Award ini bukan sekadar pengakuan prestasi, tetapi motivasi bagi kita untuk terus berkolaborasi menjaga harmonisasi di Kalimantan Barat, terutama setelah kita berhasil melewati Pemilu 2024 dengan aman dan damai," ucap Ibrahim.


Apresiasi dan Dukungan Pemerintah

Gubernur Kalbar, Ria Norsan, memberikan apresiasi atas kinerja FKUB. Ia menyebut FKUB sebagai mitra strategis pemerintah dalam menciptakan stabilitas sosial.

"Kalimantan Barat kini dinilai berhasil mengelola keberagaman secara lebih dewasa dan inklusif. Jangan sampai hal-hal pahit di masa lalu terulang kembali. Jika ada gesekan kecil yang menonjolkan suku, saya minta FKUB segera maju untuk meredam agar tidak menjadi gejolak besar," kata Norsan.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyinggung pentingnya dukungan operasional bagi FKUB agar bisa turun langsung ke akar rumput.

"Saya ingin FKUB Provinsi bisa turun membina FKUB Kabupaten/Kota hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Insyaallah, selaku Gubernur saya akan men-support kegiatan FKUB agar menjadi motor penggerak kerukunan," ujar Norsan yang sempat berdialog santai mengenai anggaran hibah FKUB. (oki) 


Baca juga: FKUB Ajak Perkuat Toleransi untuk Kalbar Harmoni

Rekomendasi Berita