KBRN, Pontianak: Suasana Aula Garuda Kantor Gubernur Kalimantan Barat pagi ini, Senin (15/12), terasa hangat dan penuh semangat. Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Kalbar merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26, sebuah momen refleksi yang dipimpin langsung oleh Gubernur Kalbar, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., didampingi oleh Penasihat DWP, Ny. Dr. Hj. Erlina Ria Norsan, S.H., M.H..
Mengusung tema “Peran Strategis Dharma Wanita Persatuan dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas 2045”, peringatan ini menjadi penegasan bahwa membangun bangsa dimulai dari lingkup terkecil yakni keluarga.
Gubernur Ria Norsan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam, menyebut usia ke-26 DWP sebagai bukti perjalanan panjang dalam memperkuat peranan perempuan dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa DWP memiliki posisi yang sangat strategis.
"DWP bukan hanya organisasi pendamping ASN, tetapi wadah pemberdayaan perempuan yang ikut mempengaruhi kualitas keluarga dan masyarakat," tegas Gubernur.
Gubernur Norsan memandang anggota DWP sebagai kekuatan sosial yang memiliki jaringan luas, kompetensi tinggi, dan kapasitas untuk menjadi agen perubahan. Beliau menekankan bahwa target Indonesia Emas 2045 harus diwujudkan dengan menghadirkan generasi yang berkarakter, berdaya saing, dan siap menghadapi perubahan zaman.
"Mari melangkah bersama untuk mewarnai perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 melalui pendidikan keluarga yang kokoh, perempuan yang berdaya, dan generasi yang berkualitas," ajaknya.
Mengakhiri pidatonya, Gubernur Norsan berharap DWP semakin matang dalam visi, semakin kuat dalam peran, dan semakin luas dalam manfaat.
"Dirgahayu Dharma Wanita Persatuan. Semoga terus maju, memberi inspirasi, dan menjadi mitra pembangunan yang semakin relevan bagi kemajuan Kalimantan Barat dan Indonesia," tutup Gubernur.
Sejalan dengan Gubernur, Penasihat DWP Kalbar, Ny. Hj. Erlina Ria Norsan, menyoroti bahwa masa depan bangsa sangat ditentukan oleh kekuatan keluarga. Ia mengingatkan kembali pentingnya pendidikan keluarga sebagai fondasi utama.
Ibu Erlina Norsan menjabarkan tiga konsep penting yang harus ditanamkan yakni asah, asih, dan asuh. Keluarga, menurutnya, harus menjadi ruang aman bagi tumbuh kembang anak.
"Penting bagi kita, di tengah derasnya arus digitalisasi, untuk memberikan edukasi literasi digital dan pengasuhan yang bijak. Keluarga harus menjadi benteng pendidikan karakter," ujarnya, seraya mendorong DWP untuk memperkuat peran ibu sebagai pendidik pertama dan utama.
Sementara itu, Ketua DWP Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari, dalam laporan kegiatannya menggarisbawahi komitmen DWP melalui program nyata.
"Kami, yang merupakan istri-istri ASN, ingin turut serta berpartisipasi," katanya.
Implementasi nyata terlihat dalam program "DWP Mengajar" yang kini aktif di TK dan PAUD binaan Provinsi Kalbar. Windy menegaskan, "Pendidikan keluarga sangat berperan penting dalam menatap Indonesia Emas 2045".
Selain itu, DWP juga aktif memberikan dukungan kepada penyandang disabilitas.
Sebelum menghadiri puncak peringatan Hari Jadi ke 26 DWP tersebut, Gubernur Ria Norsan beserta jajaran juga berkesempatan meninjau pagelaran Borneo Youth Creative Festival 2025 yang digelar di ruang Enggang, menampilkan berbagai karya unik dan menarik.
Baca juga: DWP Kalbar Diharapkan Bentuk Karakter Generasi