Pendidikan Seni Dorong Kreativitas dan Cinta Budaya

KBRN, Kayong Utara: Melalui program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS), Pemerintah Kabupaten Kayong Utara mendorong pendekatan pembelajaran alternatif yang memberi ruang lebih luas bagi seni dan budaya dalam sistem pendidikan formal. Pendidikan seni dinilai memiliki peran strategis dalam membentuk karakter, kreativitas, dan kesadaran kebangsaan peserta didik.

Program GSMS dirancang dengan menghadirkan seniman sebagai pendidik di sekolah, sehingga peserta didik tidak hanya mempelajari seni secara teoritis, tetapi juga memahami nilai, proses kreatif, serta kearifan budaya langsung dari para pelaku seni. Pendekatan ini diharapkan mampu menjawab tantangan pendidikan karakter di tengah derasnya arus informasi dan pengaruh media sosial.

“Muara dari kegiatan ini adalah tumbuhnya rasa cinta kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di tengah perkembangan media sosial yang sangat bebas, kegiatan seperti ini diharapkan mampu menumbuhkan kembali nilai persatuan dan kebersamaan di kalangan generasi muda,” ujar Sekda Kabupaten Kayong Utara  Erwin Sudrajat, Selasa (16/12/2025).

Menurut sekda, pendidikan berbasis seni dan budaya efektif dalam menanamkan nilai toleransi, empati, persatuan, serta rasa cinta tanah air sejak usia sekolah. Selain itu, seni menjadi medium pembelajaran yang kontekstual dan mudah diterima generasi muda.

Ia menekankan bahwa pendidikan tidak semata-mata berorientasi pada capaian akademik, melainkan juga pada pengembangan potensi dan bakat peserta didik. Dalam konteks ini, seni dipandang sebagai ruang ekspresi sekaligus sarana pembentukan karakter yang penting.

Erwin juga menyoroti perlunya sekolah memberi ruang yang adil bagi peserta didik dengan minat dan bakat di bidang seni, seperti tari, musik, lukis, dan bidang kreatif lainnya. Ia menilai setiap anak memiliki keunggulan berbeda yang perlu difasilitasi melalui kebijakan dan program pendidikan yang inklusif.

Melalui GSMS, pemerintah daerah berharap pendidikan seni tidak lagi dipandang sebagai pelengkap, melainkan sebagai bagian penting dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, kreatif, dan memiliki kepedulian terhadap budaya serta jati diri bangsa.


Baca juga: Generasi Muda Kalbar Aktif Lestarikan Pantun

Rekomendasi Berita