KBRN, Situbondo: "Pagi' e dinna' bhekal bedhe bandara" yang artinya, "Kelak, di sini akan ada bandara".
Begitulah KHR Achmad Azaim Ibrahimy, menirukan cerita warga di lingkungan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
"Teringat dari tutur kisah warga Sukorejo, beberapa tahun yang silam, bahwa almaghfurlah Kiai As'ad pernah dawuh, akan ada bandara di Situbondo, dan orang-orang berangkat haji dari sini," ucap Kiai Azaim di Situbondo, Selasa (16/12/2025).
Hal itu disampaikan Kiai Azaim, cucu KHR As'ad Syamsul Arifin, di hadapan ribuan orang yang sedang mengikuti pengajian dan tasyakuran pembangunan Bandara Kiai As'ad Syamsul Arifin (KASA) di Banongan, Desa Wringin Anom, Kecamatan Asembagus.
Kiai Azaim mengaku setengah percaya bahwa kalimat tersebut adalah ucapan kakeknya, KHR As'ad Syamsul Arifin. Bukan tidak percaya terhadap sosok Kiai As'ad, tapi apakah benar warga tersebut mendengar pasti dari Kiai As'ad kala itu.
"Tidak bisa membayangkan bagaimana ketika itu. Bukan tidak percaya kepada sosok Kiai As'ad, tapi apakah benar warga tersebut mendengar pasti dari Kiai As'ad," tuturnya.
Saat ini, Bandara KASA benar-benar nyata. Kementerian Pertahanan RI, sedang membangun landasan pacu seluas 2.500 meter yang direncakan rampung dalam waktu dekat.
"Dan tidak terbayang bahwa bandara ini pada akhirnya juga disepakati, selain untuk militer juga untuk pemerintah daerah, sebagai sarana transportasi umum," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo ini berharap, kehadiran Bandara KASA di Situbondo adalah jawaban dari harapan dan cita-cita masyarakat Situbondo, khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
"Semoga yang menjadi harapan, cita-cita, doa seluruh warga masyarakat, senantiasa sesuai dengan Ridlo Allah Swt dan proses pembangunan ini sampai selesai nantinya, dipermudah, diperlancar, tidak mengalami satu gangguan apapun," tuturnya.
Kiai Azaim mengajak masyarakat untuk bersama-sama bermunajat kepada Allah Swt, dengan membaca rangkaian wirid dan dzikir "Basmalah" agar pembangunan Bandara KASA lancar dan tidak menemui kendala apapun.
"Pada acara selamatan Bandara KASA ini mari kita bermunajat kepada Allah Swt, kita baca ayat-ayat wirid dan dzikir Basmalah untuk kelancaran pembangunan Bandara KASA," tegasnya.
Sementara itu, KHR Kholil As'ad Syamsul Arifin, putra dari KHR As'ad Syamsul Arifin, yang juga hadir pada acara itu mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan RI yang telah membangun Bandara KASA di Situbondo.
"Terima kasih di sini sudah dijadikan bandara, sekaligus saya malu karena tidak ada yang bisa saya sumbangkan. Tidak ada yang dapat saya bantu untuk pembangunan ini, kecuali doa," ucap Kiai Kholil As'ad.
Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo Situbondo ini mendoakan agar pembangunan Bandara KASA berjalan lancar dan sukses, serta memberikan manfaat untuk bangsa, negara, umat dan agama.
"Kalau untuk kepentingan bangsa dan negara, kita harus mendukung dan harus memberi, bukan mengharap. Semoga pembangunan Bandara KASA diberi kelancaran, kesusksesan," tuturnya.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo yang turut hadir mengaku bangga dan terharu dengan adanya Bandara KASA. Terlebih, nama Pahlawan Nasional Kiai As'ad Syamsul Arifin yang dipilih menjadi nama bandara yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan umat, bukan hanya kepentingan militer.
"Suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi saya, dan juga wakil bupati, para kiai, semua masyarakat Situbondo, karena bandara ini dinamai Kiai As'ad Syamsul Arifin, pahlawan nasional. Bandara ini juga akan dimanfaatkan untuk kepentingan naik haji dan umrah, itu komitmen kami dengan Kemenhan," ungkap Bupati Rio.
Bandara KASA ini semakin menegaskan bahwa Situbondo semakin naik kelas. Dimana akses transportasi sudah lengkap, seperti bandara, pelabuhan, terminal, dan akan disusul rencana reaktivasi Stasiun Kereta Api pada tahun 2029 mendatang.
"Satu kabupaten disebut maju ketika akses transportasi itu lengkap, kita punya bandara, kita punya pelabuhan, terminal dan tahun 2029 jalur kereta api akan direaktivasi," bebernya.
Selain itu, keberadaan Bandara KASA ini akan menambah nilai dari sebuah kabupaten, serta memperluas jangkauan ekonomi dan memperluas aktivitas ekonomi masyarakat.
"Tentu ini satu hal yang luar biasa, tidak banyak kabupaten yang punya potensi seperti Situbondo. Jadi banyak berkahnya ini ya," beber Bupati Rio.
Sementara itu, Kasdam V Brawijaya, Brigjen TNI Zainul Bahar, mewakili Menteri Pertahanan, Jenderal TNI Purn Dr. Sjafrie Sjamsoedin yang berhalangan hadir, mengatakan bahwa pembangunan Bandara KASA ini punya nilai strategis yang luar biasa.
"Penamaan ini adalah manifestasi penghargaan negara terhadap Pahlawan Nasional KHR As'ad Syamsul Arifin. Beliau bukan hanya milik Situbondo, tetapi milik Indonesia," ucapnya.
Ia mengemukakan bahwa keberadaan infrastruktur transportasi yang mumpuni akan memperkuat sistem logistik dan mobilitas nasional dalam konsep sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
"Kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat adalah pondasi utama kekuatan pertahanan negara. Daerah yang maju, akses yang terbuka, dan rakyat yang sejahtera, adalah benteng pertahanan terbaik," bebernya.
Acara Pengajian dan Tasyakuran ini menjadi bukti bukti nyata sinergitas sinergitas yang indah antara tokoh agama, pemerintah, dan TNI/Polri. Doa para ulama dan masyarakat adalah senjata sporitual yang akan mendukung kelancaran pembangunan Bandara KASA.
"Menteri Pertahanan berpesan, mari kita kawal pembangunan bandara ini dengan semangat persatuan, semoga bandara ini nantinya tidak hanya menjadi pintu gerbang bagi Situbondo dan sekitarnya namun juga simbol kemajuan peradaban yang memegang teguh nilai-nilai religius dan Kebangsaan," ucap Kasdam V Brawijaya.
Diinformasikan RRI sebelumnya, Pemkab Situbondo, menghibahkan lahan tanah seluas 306 hektare di kawasan Banongan, Desa Wringin Anom, Kecamatan Asembagus, kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, untuk kegiatan pertahanan negara termasuk pembangunan bandara yang dinamai Bandara Kiai As'ad Syamsul Arifin (KASA).
Hibah lahan tanah ratusan hektare di Perkebunan Banongan, Kecamatan Asembagus, ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Direktur Fasilitas dan Jasa Ditjen Kuathan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Dwi Hariyono di Pendopo Kabupaten Situbondo pada 12 November 2025.