BRI Finance-DLH DKI Kolaborasi Perkuat Pengelolaan Sampah

KBRN, Jakarta: PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta dalam upaya memperkuat pengelolaan sampah di tingkat masyarakat. Kolaborasi tersebut dilandasi kesamaan visi kedua pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendorong pengurangan sampah dari sumbernya.

Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) klaster persampahan, BRI Finance menyalurkan bantuan berupa dua unit gerobak motor listrik, lima unit gerobak sampah, serta tiga set tempat sampah pilah. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto.

Direktur Utama BRI Finance Wahyudi Darmawan mengatakan bantuan tersebut merupakan implementasi nilai perusahaan yang berpegang pada prinsip triple bottom line, yakni profit, people, dan planet.

"Bantuan alat pengelolaan sampah ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial kami, khususnya kepada planet dan masyarakat. Harapannya, fasilitas ini dapat membantu mengatasi permasalahan sampah yang berdampak langsung pada lingkungan,” kata Wahyudi saat menyerahkan bantuan, di Jakarta, Rabu (17/122025).

Menurut Wahyudi, pengelolaan sampah yang lebih baik, terutama sampah plastik, dapat berkontribusi besar dalam menjaga kelestarian lingkungan. BRI Finance secara konsisten menjalankan program TJSL setiap tahun dengan fokus yang berbeda-beda, mulai dari isu lingkungan, sosial, hingga pendidikan.

“Tahun lalu kami melaksanakan uji emisi gratis, tahun ini fokus pada pengelolaan sampah. Ke depan, kami akan melihat isu-isu lain yang relevan untuk terus kami dukung,” ujarnya.

Sebagai bagian dari program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) klaster persampahan, BRI Finance juga menyalurkan bantuan serupa ke sejumlah RT dan RW di Jakarta, antara lain ke BPS RW Sidarling Duren Sawit, RW 5 Pegadungan Jakarta Barat, RW 17 Klender Jakarta Timur, serta RW 7 Johar Baru Jakarta Pusat.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menegaskan bahwa pengelolaan sampah dari sumber menjadi langkah strategis untuk mengurangi beban Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang saat ini telah memasuki kondisi kritis.

“Jakarta menghasilkan sekitar 7.500 hingga 7.700 ton sampah per hari yang diangkut menggunakan lebih dari 1.200 truk ke Bantargebang. Jika tidak ada penanganan serius di hulu, kondisi ini akan membahayakan ke depan,” kata Asep.

Ia menyebutkan, penguatan bank sampah di tingkat RW sejalan dengan program prioritas Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melalui kebijakan satu RW satu bank sampah. Namun, keterbatasan sarana pengangkutan masih menjadi tantangan utama di lapangan.

“Bantuan dari BRI Finance ini diharapkan dapat meningkatkan semangat pengurus RW dan bank sampah untuk terus menggiatkan pengelolaan sampah dari sumbernya,” ujar Asep.

Asep juga membuka peluang kolaborasi lanjutan dengan lembaga pembiayaan, termasuk dalam bentuk dukungan pembiayaan sarana dan prasarana bank sampah, guna menjaga keberlanjutan program tersebut. Ia mengingatkan para pengurus RW agar bantuan yang diterima dapat dirawat dan dimanfaatkan secara optimal. 

“Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, pengurus RW, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan pengurangan sampah di sumber. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi proyek percontohan menuju sistem pengelolaan sampah Jakarta yang inklusif, berkelanjutan, dan memberikan dampak nyata bagi warga,” ujarnya.

Rekomendasi Berita