KBRN, Fakfak : Pemerintah Kabupaten Fakfak menyoroti pentingnya pembenahan tata kelola pendidikan, khususnya terkait penataan guru dan administrasi kepegawaian, dalam Rapat Kerja Pendidikan Kabupaten Fakfak Tahun 2025.
Wakil Bupati Fakfak, Donatus Ninbitkendik, menyampaikan persoalan pendidikan di Fakfak bersifat kompleks dan membutuhkan penanganan serius serta menyeluruh.
Ia mengungkapkan dalam satu tahun terakhir telah terjadi pergantian Kepala Dinas Pendidikan hingga tiga kali, yang menunjukkan adanya persoalan mendasar di internal organisasi.
"Dalam satu tahun kita sudah mengganti Kepala Dinas Pendidikan sampai tiga kali. Ini menandakan ada masalah yang harus kita selesaikan bersama secara serius." tegas Donatus.
Menurut Donatus, rapat kerja pendidikan tidak boleh hanya bersifat seremonial, tetapi harus menjadi forum evaluasi dan perumusan solusi terhadap persoalan riil di lapangan.
Salah satu persoalan yang menjadi perhatian pemerintah daerah adalah distribusi dan kehadiran guru, khususnya di wilayah kampung dan daerah terpencil.
"Kita melihat masih ada guru yang kehadirannya belum maksimal, terutama di kampung-kampung. Ini berdampak langsung pada kualitas pendidikan anak-anak kita." ungkapnya.
Selain itu, mekanisme mutasi guru yang harus mengikuti regulasi kementerian juga dinilai memerlukan kajian matang agar tidak menghambat proses belajar mengajar.
Wakil Bupati menegaskan pentingnya pembenahan administrasi kepegawaian agar hak-hak guru dapat terpenuhi dan mereka bisa fokus menjalankan tugas mendidik.
"Kalau administrasi kepegawaian guru tidak beres, maka guru tidak akan bekerja dengan tenang. Ini yang harus kita benahi terlebih dahulu." tutup Donatus.
Dinas Pendidikan diminta untuk mempelajari regulasi secara mendalam dan menyusun kajian serta rekomendasi yang jelas kepada pimpinan daerah.
Melalui rapat kerja ini, seluruh persoalan pendidikan diharapkan dapat diinventarisasi dan diselesaikan secara bertahap demi peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Fakfak.
Rapat Kerja Pendidikan Tahun 2025 diharapkan menjadi langkah awal pembenahan menyeluruh sektor pendidikan menuju Fakfak yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing.
