KBRN, Ternate: Universitas Khairun (Unkhair) mengirimkan Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Tanggap Darurat Bencana ke Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Tim lintas profesi ini ditugaskan memberikan layanan kemanusiaan bagi masyarakat yang terdampak bencana.
Tim PKM Tanggap Darurat Bencana Unkhair berjumlah 12 orang, terdiri atas tiga dokter umum, lima apoteker, dua co-assistant (co-as), satu dokter konsultan, serta satu mahasiswa pertambangan. Mereka akan menjalankan misi kemanusiaan hingga akhir Desember 2025.
Program PKM Tanggap Darurat Bencana ini diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktsaintek bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unkhair. Program tersebut menjadi wujud kontribusi perguruan tinggi dalam merespons cepat bencana nasional.
Rektor Unkhair, Abdullah W. Jabid, mengapresiasi kesiapsiagaan tim dalam menyusun proposal hingga Unkhair dinyatakan lulus sebagai penerima program PKM Tanggap Darurat Bencana tingkat nasional, dengan lokasi pengabdian di luar Provinsi Maluku Utara.
“Ini patut diapresiasi setinggi-tingginya. Unkhair mendapatkan satu PKM nasional dan pelaksanaannya di luar daerah. Ini membanggakan,” ujar Abdullah, Senin (15/12/2025).
Ia menegaskan, tim yang diberangkatkan membawa nama institusi sehingga profesionalitas, integritas. Serta koordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat harus menjadi perhatian utama selama bertugas di lapangan.
Koordinator Tim PKM Tanggap Darurat Bencana Unkhair, dr. Wahyunita Do Toka, M.Biomed, menjelaskan tim yang diterjunkan merupakan tim inti tenaga medis dan kesehatan, dengan satu personel yang ditugaskan khusus untuk dokumentasi kegiatan.
“Sebanyak 12 orang merupakan tim inti tenaga medis dan kesehatan, sementara satu orang kami tugaskan untuk dokumentasi kegiatan di lapangan,” ucap Wahyunita.
Tim akan memfokuskan kegiatan pada pelayanan kesehatan terpadu, penanganan kasus darurat, penyaluran bantuan logistik, penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi lingkungan, serta dukungan psikososial dan perlindungan anak bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh.
Tim dijadwalkan berangkat secara bertahap pada 18 hingga 20 Desember 2025 melalui rute Jakarta- Medan-Aceh Tamiang dan akan menjalankan misi kemanusiaan hingga 26 Desember 2025.