Laporan Kekerasan Perempuan dan Anak di Kaltim Meningkat

KBRN, Samarinda: Jumlah laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalimantan Timur tercatat mengalami peningkatan sepanjang tahun ini berdasarkan data pengaduan yang masuk ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kaltim.

Kepala DP3A Kalimantan Timur, Noryani Sorayalita, menyampaikan hal tersebut saat ditemui di Samarinda, Selasa (16/12/2025), usai kegiatan Puncak Peringatan Hari Ibu ke-97.

“Kalau dari sisi laporan memang ada peningkatan,” ujar Noryani.

Meski demikian, ia menegaskan peningkatan jumlah laporan tidak serta-merta menunjukkan bertambahnya kasus kekerasan yang terjadi di masyarakat.

“Ini justru bisa dimaknai sebagai tanda bahwa korban sudah mulai berani bersuara,” katanya.

Menurut Noryani, keberanian korban untuk melapor menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem dan mekanisme penanganan kekerasan yang tersedia.

Ia menjelaskan, tindak kekerasan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, serta dapat menimpa siapa pun tanpa memandang latar belakang.

“Korban dan pelaku bisa berasal dari berbagai latar belakang,” ujarnya.

Berdasarkan data DP3A, jenis kekerasan yang paling banyak dilaporkan meliputi kekerasan fisik, seksual, dan psikis. Dalam beberapa waktu terakhir, kasus kekerasan seksual tercatat menjadi jenis yang paling dominan.

DP3A berharap masyarakat terus didorong untuk tidak takut melapor apabila mengalami atau mengetahui adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Rekomendasi Berita