Kegiatan Press Gathering Media yang digelar BPJS Ketenaga Kerjaan Kantor Cabang Natuna. (RRI Ranai/Afrizal)
KBRN, Natuna: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Natuna-Ranai menggelar kegiatan ngopi bareng bersama awak media. Ngopi bareng dilakukan untuk mempererat hubungan kemitraan dan sinergi informasi,di Resto Coco Cafe Ranai. Selasa (16/12/2025) sore.
Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus bentuk apresiasi BPJS Ketenagakerjaan kepada insan pers di Natuna. Keberadaan media di Natuna dinilai memberikan dukungan pemberitaan yang selama ini dinilai konsisten dan positif.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Natuna, Hendra Harry Jona, menyampaikan apresiasi kepada para jurnalis didaerah ini. Media di Natuna selama ini dinilai telah berperan aktif dalam menyebarluaskan informasi mengenai program jaminan sosial ketenagakerjaan kepada masyarakat.
“Selama sembilan bulan saya bertugas di Natuna, alhamdulillah zero pemberitaan negatif untuk BPJS Ketenagakerjaan. Ini menunjukkan sinergi yang sangat baik antara BPJS Ketenagakerjaan dan rekan-rekan media,” ujar Hendra.
Ia menjelaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan merupakan program strategis pemerintah yang masih membutuhkan publikasi lebih luas. Menurutnya, tingkat pemahaman masyarakat terhadap BPJS Ketenagakerjaan masih belum setara dengan BPJS Kesehatan yang lebih dulu dikenal.
“Masih banyak masyarakat yang belum memahami manfaat BPJS Ketenagakerjaan secara menyeluruh. Peran media sangat penting dalam membantu edukasi ini,” jelasnya.
Hendra juga menyinggung dukungan Pemerintah Daerah Natuna, khususnya pada sektor jasa konstruksi. Ia meninilai dukungan yang diberikan sudah berjalan cukup baik, meskipun masih membutuhkan penyempurnaan ke depan.
Saat ini, jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Natuna tercatat sekitar 14 ribu peserta atau setara dengan 50 persen dari total potensi pekerja. Sisanya, kata Hendra, masih menjadi tantangan besar untuk terus didorong agar mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Kepesertaan kita baru di angka 50 persen. Ini menjadi tantangan bersama agar seluruh pekerja di Natuna bisa terlindungi,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa total klaim BPJS Ketenagakerjaan yang telah dibayarkan kepada peserta di Natuna mencapai Rp23 miliar. Angka tersebut dinilai memberikan dampak positif, tidak hanya bagi peserta, tetapi juga terhadap perekonomian daerah secara makro.
Menurut Hendra, tantangan terbesar BPJS Ketenagakerjaan saat ini adalah mengubah paradigma masyarakat yang masih menganggap program ini sebatas jaminan kecelakaan kerja. Namun dikatakannya dari aspek manfaatnya jauh lebih luas sebagai perlindungan menyeluruh bagi pekerja.
“Kegiatan seperti ini akan rutin kita lakukan. Selain mempererat silaturahmi, saya juga ingin mendapatkan informasi langsung dari rekan-rekan media terkait UMKM dan perkembangan Natuna,” tambahnya.
Kegiatan ngopi bareng tersebut ditutup dengan obrolan hangat dan diskusi santai antara Kepala BPJS Ketenagakerjaan Natuna dan awak media. Pada kesempatan itu membahas berbagai isu ketenagakerjaan dan perkembangan daerah.