Gubernur Norsan Ajak FKUB Perkuat Kerukunan

KBRN, Pontianak: Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. resmi meluncurkan Buku dan Ekspose Harmony Award 2025 Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Kalimantan Barat di Cafe El Luna Ayani Pontianak, Selasa (16/12/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ria Norsan menyampaikan apresiasi yang atas peluncuran Buku Ekoteologi yang menghadirkan perspektif bahwa nilai-nilai keagamaan, kepedulian terhadap lingkungan, dan semangat hidup rukun sesungguhnya saling terkait dan saling menguatkan. Buku ini merupakan buah pikiran semua unsur agama yang ada di Kalimantan Barat.

"Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Kalimantan Barat atas komitmen dan dedikasinya dalam merawat, menjaga, dan memperkuat kerukunan umat beragama. FKUB telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun kehidupan sosial yang harmonis, damai, dan berkeadaban di tengah kemajemukan masyarakat Kalimantan Barat," ucapnya.

Seperti diketahui, pesan ekoteologi yang diangkat sangat kontekstual bagi Kalimantan Barat sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam serta memiliki keberagaman budaya dan keyakinan.

"Saya berharap buku ini dapat menjadi sumber literasi, refleksi, dan inspirasi, tidak hanya bagi tokoh agama dan pemangku kepentingan, tetapi juga bagi generasi muda, agar tumbuh kesadaran bahwa menjaga lingkungan dan merawat kerukunan merupakan bagian dari tanggung jawab iman, sosial, dan kebangsaan," ungkap Norsan.

Disampaikannya Harmony Award ini bukan sekadar simbol prestasi, melainkan juga amanah dan tanggung jawab moral bagi kita semua untuk terus menjaga, merawat, dan memperkuat kerukunan sebagai modal sosial utama dalam mendukung pembangunan daerah yang damai, berkelanjutan, dan berkeadilan.

Penghargaan ini menjadi penanda penting dari sebuah proses panjang dan transformasi sosial. Kalimantan Barat, yang pada masa lalu pernah mengalami berbagai dinamika dan konflik sosial, kini dinilai berhasil mengelola keberagaman secara lebih dewasa, inklusif, serta berorientasi pada dialog dan kebersamaan. Tentu capaian ini merupakan buah dari sinergi yang kuat antara jajaran pemerintah daerah, FKUB, para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen warga Kalimantan Barat.

"Ada 6 Agama yang ada di Kalimantan Barat dan ada banyak macam suku bangsa. Kita berharap dan kedepannya ingin FKUB sebagai motor penggerak untuk kerukunan umat beragama dan suku yang ada di Kalimantan Barat, karena Kalimantan Barat ini sudah rukun dan sudah harmonis, jangan sampai hal-hal yang pernah terjadi di daerah kita ini terulang kembali, Na'udzubillahi  min dzalik  jangan sampai terjadi. Makanya saya minta kalau ada hal kecil yang mungkin menonjolkan agama atau suku tolong FKUB, Maju redam dulu agar tidak terjadi gejolak yang lebih besar. Karena pengalaman pahit yang sudah dialami tidak ada untungnya, yang menang jadi arang yang kalah jadi abu dan seluruh masyarakat menjadi menderita. Mari kita bersatu bersama membangun Kalimantan Barat yang kita cintai ini, ini rumah kita dan kita bersama - sama untuk membangun Rumah Besar Kita, Kalimantan Barat" ajak Norsan.


Baca juga: Wagub Krisantus Dorong Pesantren Jadi Pilar Persatuan

Rekomendasi Berita