Serapan Kerja di Kota Malang Meningkat, Pengangguran Menurun

KBRN, Malang : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat dinamika ketenagakerjaan yang cenderung membaik sepanjang periode Agustus 2024 hingga Agustus 2025. Berbagai program pemerintah, peningkatan investasi, serta aktivitas pelatihan kerja dinilai turut memengaruhi penyerapan tenaga kerja di Kota Malang di tahun ini.

Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifuddin mengatakan, kehadiran sejumlah program pemerintah memberikan kontribusi nyata terhadap penciptaan lapangan kerja. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) misalnya, mendorong tumbuhnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyerap tenaga kerja di berbagai sektor. 

"Selain itu, pendirian Sekolah Rakyat juga berdampak pada meningkatnya kebutuhan tenaga pendidik," katanya, Rabu (17/12/2025).

“Sepanjang 2025, terdapat pula berbagai kegiatan pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh dinas-dinas terkait sebagai upaya peningkatan keterampilan, kompetensi, dan kesiapan calon tenaga kerja sebelum memasuki pasar kerja,” imbuhnya.

Dari sisi investasi, BPS mencatat adanya peningkatan aktivitas pada sektor real estate, khususnya pembangunan dan pemasaran perumahan baru, yang turut membuka peluang kerja tambahan di Kota Malang.

Secara statistik, sepanjang Agustus 2024 hingga Agustus 2025, jumlah penduduk bekerja di Kota Malang mencapai 696.904 orang, dengan penyerapan tenaga kerja baru sebanyak 22.342 orang. Kondisi ini sejalan dengan meningkatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kota Malang yang pada Agustus 2025 tercatat sebesar 69,85 persen, naik sekitar 2,33 persen poin dibandingkan Agustus 2024.

"Peningkatan TPAK perempuan tercatat lebih tinggi dibandingkan laki-laki. TPAK sendiri menggambarkan persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu wilayah," ungkapnya.

Dari sisi lapangan usaha, sektor jasa masih menjadi sektor dengan penyerapan tenaga kerja terbesar di Kota Malang. Namun, bila dibandingkan dengan kondisi Agustus 2024, penyerapan tenaga kerja di sektor ini mengalami penurunan.

"Sementara itu, proporsi penduduk yang bekerja di sektor informal mengalami peningkatan. Kondisi ini terutama didorong oleh bertambahnya pekerja dengan status pekerja bebas serta pekerja keluarga atau tidak dibayar," ujar Umar.

Pada indikator pengangguran, BPS mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Malang pada Agustus 2025 sebesar 5,69 persen, turun 0,41 persen poin dibandingkan Agustus 2024. 

"Berdasarkan tingkat pendidikan, TPT terendah sebesar 3,24 persen terdapat pada penduduk berpendidikan SD ke bawah, sedangkan TPT tertinggi sebesar 8,81 persen tercatat pada lulusan SMP," ungkap Umar.

BPS menilai perbaikan sejumlah indikator ketenagakerjaan ini mencerminkan mulai pulih dan bergeraknya aktivitas ekonomi Kota Malang, meskipun tantangan kualitas pekerjaan dan dominasi sektor informal masih perlu mendapat perhatian ke depan.

Rekomendasi Berita