BANJIR bandang dan tanah longsor melanda beberapa negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara dalam beberapa minggu terakhir. Indonesia, Thailand, dan Sri Lanka menjadi wilayah terdampak terparah, dengan lebih dari 1.300 orang tewas dan ratusan lainnya hilang.
Upaya penyelamatan dan pemulihan terus dilakukan, sementara ribuan warga mengungsi ke tempat penampungan sementara. Hingga kini, korban tewas tercatat mencapai 1.405 orang, dengan rincian: 811 di Indonesia, 410 di Sri Lanka, 181 di Thailand, dan 3 di Malaysia.
Melansir dari Sky News, Rabu (3/12/2025), sekitar 3,2 juta orang terdampak di Indonesia, sementara 218.000 orang mengungsi di Sri Lanka. Di Thailand, banjir di delapan provinsi selatan memengaruhi sekitar tiga juta orang.
Puluhan ribu rumah mengalami kerusakan, dan infrastruktur vital terganggu, termasuk transportasi, sekolah, dan fasilitas kesehatan. Banjir ini disebabkan kombinasi siklon tropis, hujan lebat akibat musim monsun, dan kondisi geografis yang rawan longsor.
Para ahli menyoroti tren cuaca ekstrem yang semakin meningkat akibat perubahan iklim global. Kondisi tersebut memperparah risiko banjir dan tanah longsor di wilayah-wilayah yang rawan.
Selanjutnya, Banjir di Sumatra, Indonesia