Kemenkes Alokasikan Rp44,9 Miliar Perkuat Kesehatan Kabupaten Pangkep

KBRN, Sulawesi Selatan: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengalokasikan sebesar Rp44,9 miliar untuk memperkuat layanan kesehatan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Hal ini dilakukan untuk mengapresiasi inovasi layanan kesehatan Kabupaten Pangkep yang menjangkau wilayah kepulauan.

“Kami menganggarkan Rp31,9 miliar untuk melengkapi rumah sakit di Pangkep dengan berbagai alat kesehatan. Mulai dari karakterisasi, USG, mamografi, hingga CT Scan. Jadi CT Scan nanti ada,” kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono kepada wartawan di Puskesmas Sabutung, Sulawesi Selatan, Selasa (16/12/2025). 

Menurut Dante, anggaran Rp31,9 miliar tersebut akan sepenuhnya dialokasikan untuk penguatan fasilitas Rumah Sakit Kabupaten Pangkep. Selain rumah sakit, Kemenkes juga mengalokasikan dana Rp12 miliar untuk penguatan fasilitas 23 Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Pangkep.

“Total untuk rumah sakit sebesar Rp31,9 miliar dan akan kami berikan ke rumah sakit di Pangkep. Puskesmas juga kami perkuat, untuk seluruh Puskesmas di Pangkep, sebanyak 23 Puskesmas, kami alokasikan Rp12 miliar,” ucap Dante.

Ia menambahkan, Kemenkes masih akan melengkapi kekurangan alat kesehatan, terutama USG portabel. USG Portabel ini dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan keliling ke pulau-pulau.

“Tadi disampaikan USG portable masih belum cukup untuk menjangkau pemeriksaan keliling ke wilayah kepulauan. Itu akan kami lengkapi,” ucap Dante. 

Tak hanya itu, Dante menjelaskan Kemenkes juga menambahkan dana impulse sebesar Rp11 miliar di luar anggaran utama. Dengan tambahan tersebut, total anggaran yang dikucurkan Kementerian Kesehatan untuk Kabupaten Pangkep mencapai Rp44,9 miliar.

Di sisi lain, Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Muhammad Yusran Lalogau menilai program CKG memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Terutama dalam mendeteksi dini kondisi kesehatan warga di Kabupaten Pangkep. 

“Dengan program seperti ini, masyarakat yang selama ini mungkin tidak tahu ada penyakit di dalam tubuhnya. Jadi setelah dicek melalui CKG akhirnya bisa mengetahui kondisi kesehatannya,” kata Yusran.

Melalui pemeriksaan CKG, kata Yusran, masyarakat tidak hanya mengetahui kondisi kesehatannya saat ini, tetapi juga dapat memahami potensi risiko penyakit ke depan. Ia menyebutkan, hasil pemeriksaan CKG juga menjadi data penting bagi Puskesmas sekaligus bahan edukasi bagi keluarga di rumah.

“Alhamdulillah, ada yang setelah dicek tahu kondisinya baik. Ada juga yang mengetahui ternyata gula darahnya naik. Ini menjadi pengingat bagi kita semua,” ujarnya.

Rekomendasi Berita