Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Evi Mustikawati Arifin (Tiga dari kanan) bersama dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, Herlina (ti...
KBRN, Sulawesi Selatan: Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencatat sebanyak 2.079.250 warga telah mendaftar Cek Kesehatan Gratis (CKG) hingga 15 Desember 2025. Dari angka, terdapat 1.983.883 orang telah hadir menjalani pemeriksaan kesehatan melalui program CKG.
Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Evi Mustikawati Arifin mengatakan angka kehadiran warga dalam program CKG di Sulawesi Selatan tergolong tinggi. Atas capaian tersebut, Kementerian Kesehatan memberikan Penghargaan Terbaik II Tingkat Nasional kategori Jumlah Kehadiran Terbanyak kepada Provinsi Sulawesi Selatan.
“Dari seluruh warga yang mendaftar, sebanyak 95,45 persen benar-benar datang menjalani CKG. Atas capaian itu, Kemenkes memberikan Penghargaan Terbaik II Tingkat Nasional kategori Jumlah Kehadiran Terbanyak kepada Provinsi Sulawesi Selatan,” kata Evi Mustikawati Arifin saat diwawancara di Kantor Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Selasa (16/12/2025).
Evi menyebut, dari 24 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mencatatkan angka kehadiran CKG tertinggi yakni mencapai 98,85 persen. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, sebanyak 84 persen dari total 359.163 warga Pangkep telah menjalani Cek Kesehatan Gratis.
“Pangkep menjadi daerah cakupan CKG tertinggi di Sulsel. Itu selain kehadiran,” ucap Evi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, Herlina, mengatakan capaian tersebut tidak lepas dari strategi pelayanan jemput bola yang dilakukan pihaknya. Menurut Erlina, masih banyak warga yang tidak melakukan pemeriksaan kesehatan, lantaran merekatakut mengetahui penyakit yang diderita
“CKG kami tidak hanya menunggu di Puskesmas. Kalau hanya menunggu warga datang ke Puskesmas, jangan harap banyak yang hadir,” kata Herlina.
Herlina menjelaskan kegiatan CKG Mobile ini dilakukan bekerja sama dengan RT dan RW setempat. Di mana, pemeriksaan kesehatan digelar di rumah ketua RT atau lokasi yang mudah dijangkau warga.
“Pak RT mengumpulkan warga. Kemudian para petugas kesehatan yang datang melakukan pemeriksaan,” ucap Herlina menutup.
