Persiapan Mudik Nataru, Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025 dengan potensi pergerakan mencapai 17,18 juta orang. Proyeksi ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dalam Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Nataru di kantor Kemenhub, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kemenhub mengidentifikasi dua isu utama pada Angkutan Nataru 2025/2026, yakni potensi lonjakan penumpang dan risiko cuaca ekstrem. Koordinasi dilakukan dengan BMKG dan para pemangku kepentingan melalui Posko Nataru. Selain itu perlu dilakukan mitigasi di semua sektor transportasi. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno menggarisbawahi Nataru tahun  berbeda.

Hal itu dikarenakan berlangsung di tengah situasi darurat bencana yang melanda sejumlah wilayah Indonesia, terutama di Sumatera. Pemerintah juga harus menjaga kelancaran arus mudik dan perayaan Natal, sembari memastikan penanganan bencana tetap berjalan optimal. Apalagi kondisi di beberapa wilayah Sumatera, terutama Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, masih belum pulih sepenuhnya. 

Sejumlah wilayah dilaporkan masih terisolasi, layanan kesehatan terbatas,  listrik belum normal dan banyak fasilitas umum rusak. Karena itu, fokus utama pemerintah selama Nataru adalah antisipasi bencana, mengingat peringatan BMKG tentang potensi cuaca ekstrem dan risiko hidrometeorologi  basah di berbagai daerah masih terjadi. 


Yang penting adalah bagaimana  seluruh kementerian/lembaga meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat di lapangan. Dukungan ekstra, terutama bagi masyarakat yang merayakan Natal di wilayah terdampak bencana, menjadi  prioritas pemerintah.



Rekomendasi Berita