KBRN, Banjarmasin: Penempatan amanah sesuai kemampuan dinilai sangat menentukan kualitas pelaksanaan tanggung jawab. Hal tersebut disampaikan Guru Besar UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. H. Akhmad Sagir, M.Ag., dalam Kuliah Subuh RRI Pro1 Banjarmasin, Rabu (17/12/2025) pagi.
Prof. Sagir menjelaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia memiliki kelebihan dan keterbatasan yang berbeda. Perbedaan tersebut menuntut kebijaksanaan dalam menentukan siapa yang layak memegang suatu urusan.
“Allah memberikan akal dan ilmu kepada manusia tidak dalam kadar yang sama. Karena itu, tidak semua orang mampu menjalankan setiap amanah dengan baik,” ujar Prof. Sagir.
Ia menambahkan bahwa Islam mendorong umat untuk menyadari batas kemampuan diri dan tidak memaksakan peran di luar keahliannya. Sikap tersebut dinilai sebagai bentuk tanggung jawab dan kedewasaan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Al-Qur’an dengan tegas mengarahkan agar kita bertanya kepada orang yang berilmu ketika tidak mengetahui suatu hal. Ini merupakan prinsip dasar dalam menjaga kebenaran,” ucapnya.
Menurut Prof. Sagir, penyerahan tugas yang tepat dapat meminimalkan kesalahan serta mencegah dampak buruk yang lebih luas. Sebaliknya, kecerobohan dalam mengamanahkan suatu urusan justru berpotensi menimbulkan kerusakan.
“Rasulullah mengingatkan bahwa ketika amanah disia-siakan, kehancuran akan datang. Salah satu tandanya adalah urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya,” katanya.