KBRN, Jakarta: Bagi banyak siswa prasejahtera di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta Timur, laptop pertama mereka menjadi awal perubahan besar. Perangkat itu membuka dunia belajar digital yang belum pernah mereka sentuh sebelumnya.
Arif duduk paling ujung di kelas 7, memperhatikan layar laptop yang menyala di depannya. Itu bukan sekadar laptop pertama dalam hidupnya, tetapi juga benda yang dulu tidak pernah ia bayangkan bisa ia miliki.
Anak berusia 13 tahun itu menarik napas perlahan, mencoba menghilangkan rasa gemetar yang masih tertinggal sejak pertama kali ia menyentuh perangkat itu. Sebelum masuk Sekolah Rakyat, hari-hari Arif tidak pernah berdekatan dengan teknologi.