KBRN, Sulawesi Selatan: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) sebagai role model pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Khususnya, untuk wilayah kepulauan dan daerah sulit dijangkau.
“Pangkep ini menjadi salah satu role model. Daerah kepulauan itu daerah susah, tapi mereka berhasil melakukan pemeriksaan kesehatan gratis dengan cakupan sekitar 85 persen dari jumlah populasi,” kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof Dante Saksono Harbuwono kepada wartawan di Puskesmas Pulau Sabutung, Sulawesi Selatan, Selasa (16/12/2025).
Menurut Dante, keberhasilan Pangkep menunjukkan bahwa program CKG dapat berjalan optimal jika tenaga kesehatan turun langsung ke lapangan. Dante menegaskan, capaian Pangkep menjadi yang terbesar di Regional II dan layak dijadikan contoh bagi daerah lain, terutama wilayah kepulauan.
“Kami terus memonitor pelaksanaan CKG, kami liat mana daerah yang berhasil dan yang tidak. Nah Kabupaten Pangkep ini salah satu yang turun ke lapangan,” ujarnya.
Ia berharap keberhasilan Pangkep dapat memicu daerah kepulauan lain untuk meningkatkan kinerja layanan kesehatan. Secara nasional, Dante mengungkapkan capaian program CKG terus meningkat dan saat ini telah menjangkau 66 juta orang di seluruh Indonesia.
“Dengan bantuan teman-teman media menyebarkan cerita baik ini, daerah-daerah lain akan terpacu dan tidak mau kalah dengan Pangkep. Sekarang kita sudah mencapai 66 juta orang yang diperiksa kesehatannya secara gratis,” kata Dante.
Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Muhammad Yusran Lalogau menyebutkan, hasil pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) menjadi data penting bagi Puskesmas. Hasil CKG juga sebagai bahan edukasi bagi keluarga di rumah.
“Dengan hasil pemeriksaan yang diberikan, keluarga jadi tahu kondisi kesehatan orang tuanya. Ini menjadi pengingat bersama, misalnya menghindari makanan tinggi purin agar tidak terkena asam urat,” kata Yusran.
Yusran menegaskan, deteksi dini melalui CKG menjadi langkah penting untuk mencegah penyakit yang lebih berat dan berbiaya mahal di kemudian hari. Karena itu, Yusran menilai program CKG harus terus dimaksimalkan dengan dukungan seluruh pihak di daerah.
“Kalau kita bicara pencegahan, inilah cikal bakal penyakit-penyakit yang jauh lebih mahal kalau ditangani belakangan. Program CKG ini sangat bermanfaat di tengah masyarakat, namun tentu harus didukung dengan kerja sama semua tenaga kesehatan dan seluruh stakeholder di daerah,” ucap Yusran.