KBRN, Banyuwangi: Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 di Banyuwangi diisi pembentukan 100 Duta Remaja Cegah HIV. Kegiatan ini melibatkan pelajar dari sepuluh sekolah menengah di Kabupaten Banyuwangi.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, H. Amir Hidayat, membuka kegiatan pembentukan duta remaja tersebut. Ia menegaskan peran remaja penting menjaga kesehatan reproduksi dan mendorong pencegahan HIV.
“Banyuwangi membutuhkan remaja sadar kesehatan reproduksi dan berani berkontribusi stop stigma HIV,” ujar Amir. Ia menyebut remaja mampu menyampaikan pesan pencegahan HIV dengan bahasa sebaya yang mudah diterima.

Program Duta Remaja membekali siswa pengetahuan HIV, kesehatan reproduksi, serta nilai anti-stigma. Para duta diharapkan menjadi penggerak edukasi sebaya dan menciptakan lingkungan sekolah inklusif.
Rangkaian kegiatan juga mencakup Webinar Nasional tentang pengurangan stigma terhadap pasien HIV. Webinar diikuti lebih dari 200 perawat dari DPD PPNI Depok dan Banyuwangi.

Direktur Pengabdian dan Inovasi Sosial UI, Dr. L. G. Saraswati, menilai stigma menghambat pencegahan HIV. Ia menyebut tenaga kesehatan berperan penting memastikan layanan aman dan bebas diskriminasi.
“Perawat harus memastikan layanan adil dan manusiawi bagi ODHIV melalui edukasi berkelanjutan,” kata Saraswati. Penguatan kapasitas tenaga kesehatan dinilai menjadi kunci layanan HIV yang inklusif.
Ketua kegiatan, Prof. Agung Waluyo, mengatakan pencegahan HIV harus dilakukan secara komprehensif. Ia menilai kolaborasi remaja, tenaga kesehatan, dan jejaring internasional sangat diperlukan.
“Pencegahan HIV tidak bisa dilakukan secara parsial dan terpisah,” ujar Agung. Ia menyebut pendekatan lintas sektor penting membangun ekosistem pencegahan berkelanjutan.
Rangkaian kegiatan juga melibatkan program student inbound dari Malaysia pada Oktober 2025. Mahasiswa Universiti of Malaya dan UTAR mengikuti kunjungan akademik ke FIK UI, RSUI, dan Puskesmas.
Kolaborasi lintas negara ini diharapkan memperkuat pencegahan HIV dan pengurangan stigma. Kesadaran generasi muda menjadi fokus utama dalam peringatan Hari AIDS Sedunia 2025.