Facebook Masih Dominasi Jejaring Sosial Paling Populer 2025

KBRN, Kupang: Penggunaan media sosial pada tahun 2025 masih didominasi oleh sejumlah platform global dengan basis pengguna yang sangat besar. Facebook tetap mempertahankan posisinya sebagai jejaring sosial paling populer di dunia dengan 3,07 miliar pengguna aktif bulanan, menegaskan dominasinya di tengah persaingan platform digital yang terus berkembang.

Di bawah Facebook, Instagram dan WhatsApp masing-masing mencatatkan sekitar 3 miliar pengguna aktif. Capaian ini menunjukkan kekuatan ekosistem Meta yang masih solid dalam menghubungkan pengguna lintas wilayah dan kelompok usia, baik melalui jejaring sosial, konten visual, maupun layanan pesan pribadi.

Sementara itu, platform berbasis video dan konten pendek terus memainkan peran penting dalam membentuk perilaku digital global. YouTube, dengan 2,58 miliar pengguna, tetap menjadi tujuan utama untuk konten video berdurasi panjang, edukasi, dan hiburan. Di sisi lain, TikTok mencatatkan 1,98 miliar pengguna, dengan pertumbuhan pesat yang didorong oleh sistem rekomendasi berbasis algoritma dan budaya kreator yang kuat.

Di kawasan Asia, WeChat menempati posisi strategis dengan 1,41 miliar pengguna aktif. Aplikasi ini dikenal sebagai “aplikasi super” karena mengintegrasikan layanan perpesanan, pembayaran digital, hingga berbagai kebutuhan harian dalam satu platform.

Menurut seasiastats, melengkapi daftar 10 platform media sosial teratas dunia, sejumlah aplikasi yang menekankan perpesanan, komunitas, dan minat khusus juga menunjukkan performa kuat. Telegram telah mencapai 1 miliar pengguna, didukung oleh fitur-fitur yang menitikberatkan pada privasi dan kebebasan komunikasi.

Sementara itu, Messenger, Snapchat, dan Reddit masing-masing mempertahankan ratusan juta pengguna aktif melalui karakter layanan yang berbeda, mulai dari obrolan pribadi, konten sementara, hingga diskusi berbasis komunitas dan minat. Secara keseluruhan, lanskap media sosial tahun 2025 memperlihatkan bahwa dunia digital tidak lagi didominasi oleh satu format tunggal, karena media sosial kini berkembang menjadi ekosistem beragam yang melayani komunikasi, hiburan, perdagangan, dan pembangunan komunitas, sekaligus mencerminkan perubahan kebutuhan dan perilaku pengguna di seluruh dunia. (JR)


Rekomendasi Berita