Puncak Arus Nataru FSPPI Terjun di Bandara Soetta

KBRN, Jakarta: Federasi Serikat Pekerja Penerbangan Indonesia (FSPPI) mengumumkan kesiapan komprehensif menjelang puncak arus libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Seluruh anggotanya diintruksikan untuk menghadapi lonjakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

FSPPI menaungi lima serikat pekerja strategis, yaitu; APG (pilot), SP API (Bandara), SKYNAV (AirNav/ATC), GEC (teknisi) dan SPASI (ground handling). "Lonjakan trafik Nataru bukan sekadar puncak musiman, tetapi indikator ketahanan industri penerbangan Indonesia," Ketua Umum FSPPI, Jemmy J. Pongoh, Selasa (16/12/2025).

Jemmy mengatakan, kualitas layanan bandara, kesiapan armada, kapasitas navigasi udara dan kondisi para pekerja frontline harus berstandar tertinggi. Di tengah tantangan nyata seperti kekurangan pesawat, keterbatasan suku cadang global dan ruang udara yang padat.

"Ditambah lagi tekanan finansial operator, serta transformasi digital yang belum merata. Para pekerja penerbangan menjadi benteng terakhir keselamatan," ucapnya.

Dia menyatakan tidak ada penerbangan yang aman tanpa teknisi yang terlindungi, controller yang fokus, pilot yang cukup istirahat, dan petugas darat (groundhandling) yang bebas dari kelelahan berlebih. “Industri penerbangan harus menempatkan keselamatan, kesejahteraan dan kedaulatan udara sebagai agenda nasional," kata dia.

Kedaulatan udara bukan hanya soal siapa yang terbang, tetapi siapa yang mengelola, merawat dan mengendalikan langit Indonesia. "Karena itu FSPPI mendorong pemerintah, BUMN dan swasta menyusun strategi penerbangan nasional jangka panjang," kata dia.

"Tentunya yang berbasis data, analisis risiko dan keberlanjutan SDM. Agar pertumbuhan industri tidak mengorbankan keselamatan pengguna jasa maupun kesejahteraan pekerja," ujarnya.

Jemmy menambahkan pekerja penerbangan siap melayani masyarakat secara maksimal. Tetapi sistem yang menopang mereka harus diperkuat.

Ketua Umum Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG), Capt Ruli Wijaya menabahkan pilot menjadi garis utama keselamatan operasional. APG memastikan kesiapan terbang dan disiplin standar keselamatan, bahkan saat jadwal sangat padat.

"Keselamatan tidak bisa dinegosiasikan ini adalah tanggung jawab profesional kami saat Nataru. APG menekankan manajemen kelelahan crew dan rotasi jadwal yang adil untuk menjaga performa pilot," kata dia.

Rekomendasi Berita