Pemerintah Tetapkan Dua Lokasi Hunian Warga Terdampak Bencana

KBRN, Tapanuli Utara: Pemerintah menyiapkan dua lokasi untuk pembangunan hunian bagi warga terdampak banjir bandang dan longsor di Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Pembangunan hunian berdasarkan hasil rapat antara Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dengan pihak terkait lainnya.

Wakil Bupati Deni Parlindungan Lumbantoruan mengatakan pemerintah bekerja secara pararel untuk pembangunan hunian. Pembangunan hunian sementara atau huntara berada di Desa Sibalanga Kecamatan Adian Koting. 

"Saat ini kita bekerja pararel membangum hunian sementara atau huntara dan hunian tetap atau huntap. Kalau Desa Sibalanga huntara karena ini bukan lahan kita tapi lahan pemprov yang kita pinjam pakai,"kata Deni, Selasa (16/12/2025).

Adapun lokasi huntara yang dinilai rawan longsor karena berada dekat perbukitan, pemerintah telah menerima masukan dari ahli Kementerian ESDM. Pemerintah akan melakukan pemotongan bukit di Dusun Sibalanga Julu, Desa Sibalanga.

"Kami mendapat masukan Badan Geoglogi Kementerian ESDM untuk mecutting bukit dibelakang yang mau kita tuju. Kita cutting bukit kalau longsor, tidak kena longsor, aman,"ujarnya.

Adapun untuk hunian tetap atau huntap akan dibangun di Desa Dolog Nauli Kecamatan Adian Koting. Lahan huntap di Desa Dolog Nauli merupakan milik Pemerintah Daerah Tapanuli Utara.

"Kalau hunian tetap di Desa Dolog Nauli. Harapan kita masyarakat bisa tetap di sini dengan huntap karena lahan pemerintah daerah," katanya.

Sebelumnya, Perangkat Desa Sibalanga, Jon Neydin Pangabean membenarkan lokasi huntara tidak layak untuk dihuni karena rawan longsor. Namun Bupati Tapanuli Utara, Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat bersikukuh untuk tetap membangun huntara di lokasi tersebut. 

"Kita sudah cek, dibantu badan geologi untuk kelayakan, hasilnya mereka mengatakan tidak direkomendasikan. Walau direkomendasikan, butuh biaya menguruk gunung biar tidak tinggi, langsung dibuat terasering,"kata Jon Neydin kepada rri.co.id, Minggu (14/12/2025).

Teknik terasering untuk mencegah erosi, dan mengelola air agar terserap kedalam tanah sehingga tidak mudah terkikis. Teknik yang digunakan adalah membuat lahan miring atau berbukit menjadi bertingkat-tingkat seperti tangga (undakan datar) 

Ia mengatakan Bupati Jonius Taripar akan membuat lahan pertanian tersebut menjadi lokasi huntara yang nyaman untuk ditinggali. Huntara dengan sejumlah fasilitas dasar yang memadai.

"Dari info semalam, bupati siap merenovasi untuk melayakan dengan cara memasukan alat berat untuk menguruk. Lokasi lain kita tidak tau yang lebih bagus, cuma itu yang dekat di Sibalanga," ucapnya. 

Sumatra Utara akan mendapatkan bantuan CSR rumah sebanyak 1.000 unit pada empat kabupaten/kota termasuk Tapanuli Utara. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dan Tim Budha Suci telah meninjau lokasi hunian di Tapanuli Utara.

"Nah, salah satunya Kabupaten Tapanuli Utara. Jadi saat ini Pak Dwi (Kementerian PKP, Red) sama Pak Mujianto dan tim (Budha Suci, Red) lagi datang berkunjung melihat kondisi," kata Bupati Tapanuli Utara, Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat.

Rekomendasi Berita