Perkuat Pelestarian Cagar Budaya, Kemenbud Libatkan Kolaborasi

KBRN, Jakarta: Menteri Kebudayaan Fadli Zon akan melibatkan Public-Private Partnership (PPP) dalam mengembangkan 85 Cagar Budaya Nasional baru. Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan pemeliharaan dan pengelolaan situs-situs bersejarah tersebut berjalan efektif dan berkelanjutan.

"Setelah ditetapkan menjadi Cagar Budaya Nasional, kita harus melibatkan dalam maintenance-nya. Kemudian, dalam pemanfaatannya kita harus bisa mengajak sektor swasta," kata Menbud kepada wartawan usai acara Perayaan dan Penyerahan Sertifikat Cagar Budaya Peringkat Nasional 2025, Gedung Kemendikdasmen, Jakarta, Selasa (16/12/2025). 

Dalam mengembangkan cagar budaya melalui skema Public-Private Partnership, Kemenbud menekankan pentingnya pengadaan merchandise. Menurutnya, pengadaan merchandise dapat membantu pendanaan masuk pada cagar budaya di Indonesia. 

Selain penjualan merchandise, pendapatan dari tiket masuk juga dapat membantu pendanaan pengelolaan dan pemeliharaan cagar budaya. "Merchandise itu 50 persen pendapatannya, sedangkan ticketing 30 persen," ujar Menbud Fadli. 

Meski demikian, cagar budaya di Indonesia bisa menggabungkan kedua elemen tersebut dengan anggaran yang diberikan oleh pemerintah. Saat ini, Kementerian Kebudayaan telah memiliki Direktorat Sarana dan Prasarana yang bertugas untuk pembangunan dan pemeliharaan situs bersejarah. 

Menbud berharap dengan adanya dukungan kelembagaan dan pendanaan yang memadai, pengelolaan cagar budaya dapat berjalan lebih profesional, serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. 

Sejalan dengan Menbud Fadli, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono pun demikian. Ia menginginkan museum dan cagar budaya berkolaborasi dengan berbagai pihak agar ramai dikunjungi masyarakat. 

Salah satunya dengan menghadirkan kedai kopi dan fasilitas kekinian. "Fasilitas gerai coffee shop yang dilengkapi dengan WiFi misalnya, tentu akan menjadi jujukan para pengunjung usai berkeliling museum," ujarnya. 

Selain fasilitas kekinian, Sekda juga meminta agar museum berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menggelar kegiatan di museum. Bukan hanya kegiatan yang terkait sejarah, tetapi bisa kegiatan kegiatan lain seperti pameran modern. 

Rekomendasi Berita